Jumat 29 Oct 2021 09:53 WIB

20 Titik di Kota dan Kabupaten Bogor Terdampak Bencana Alam

Bencana alam yang menimpa didominasi oleh tanah longsor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Mas Alamil Huda
Bencana tanah longsor mengakibatkan rumah warga di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (11/9), rusak berat.
Foto: Dok. BNPB
Bencana tanah longsor mengakibatkan rumah warga di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (11/9), rusak berat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 20 titik di Kota dan Kabupaten Bogor terdampak bencana alam pada Kamis (28/10), bersamaan dengan hujan dan angin kencang yang melanda kawasan Bogor Raya. Bencana alam yang menimpa didominasi oleh tanah longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada tiga kecamatan yang terdampak bencana alam. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, mengatakan, tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Tamansari.

Aris mengatakan, di tiga kecamatan tersebut terdapat sembilan titik bencana. “Terdiri dari delapan titik terdampak tanah longsor, serta satu titik di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, terdapat satu rumah tersambar petir,” kata Aris dalam keterangannya, Jumat (29/10).

Aris mengatakan, daerah tersebut memang rawan terhadap sambaran petir. Sehingga, satu rumah terdampak mengalami kerusakan sedang dan tengah diperbaiki. Selain itu, untuk dampak materi tercatat empat unit rumah mengalami rusak ringan.

“Akibat kejadian tersebut, sebanyak enam kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 13 jiwa terdampak bencana,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan, untuk di wilayahnya terdapat 11 titik bencana. Terdiri dari enam bencana tanah longsor, dua pohon tumbang, satu tembok pembatas ambruk dan satu dinding rumah warga jebol.

Bencana itu tersebar di lima wilayah kecamatan yakni Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Selatan dan Bogor Barat. Terbanyak berada di wilayah Bogor Selatan mencapai lima titik bencana. “Yang tidak ada hanya Kecamatan Tanah Sareal,” imbuhnya.

Dari kejadian tersebut, sambung Theo, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja, bencana yang terjadi menyebabkan 14 rumah, dua kontrakan, satu jalan akses warga dan satu jembatan dan dua mobil terdampak.

“Totalnya sementara ini 22 KK dengan 55 yang ikut terdampak. Personel sudah melakukan asesmen dan penanganan darurat serta pendistribusian bantuan darurat berupa terpal,” jelasnya.

Kasie Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Hadi Saputra, mengatakan, kawasan Bogor dan sekitarnya diprakirakan akan dilanda hujan lebat, angin kencang, petir, serta hujan es hingga November mendatang. Biasanya, peristiwa tersebut akan terjadi pada sore atau siang menjelang malam hari.

“Sekarang masuk awal musim hujan, awan-awan yang terbentuk awan-awan cumulonimbus yang menyebabkan hujan lebat,angin kencang,hujan es, dan petir. Diperkirakan sampai bulan November,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement