Kamis 28 Oct 2021 22:42 WIB

Pakistan dan Turki akan Produksi Serial Salahuddin Al Ayyubi

Rencana serial Salahuddin Al Ayyubi mendapat respons positif

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Rencana serial Salahuddin Al Ayyubi mendapat respons positif. Ilustrasi salahuddin al ayyubi
Foto: badassoftheweek.com
Rencana serial Salahuddin Al Ayyubi mendapat respons positif. Ilustrasi salahuddin al ayyubi

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Pakistan dan Turki akan bekerja sama memproduksi serial televisi yang menceritakan tentang kehidupan pemimpin besar Muslim Salahuddin Ayyubi.

Produser Turki Emre Konuk sekaligus pemilik Akli Film mengatakan serial tersebut telah mengumpulkan banyak perhatian bahkan sebelum dirilis.

Baca Juga

Konuk yang mengunjungi Pakistan selama beberapa hari setelah menerima undangan, menyinggung proyek yang diproduksi bersama kedua negara dan tingkat yang telah dicapai sektor perfilman Turki. 

Konuk menyatakan pihaknya berada di Pakistan untuk membahas proyek Salahuddin dan mengadakan audisi untuk peran tersebut.

Di Pakistan, dia bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Imran Khan soal industri perfilman dan budaya. Konuk menyebut Khan adalah pengagum Salahuddin. “Perdana Menteri Khan menyatakan dia percaya bahwa proyek ini akan sangat berharga bagi generasi muda,” kata Konuk, dilansir Daily Sabah, Kamis (28/10).

Saat ini, pembuatan naskah masih berlangsung. Konuk dan tim mengaku ingin melihat banyak bakat dari belahan dunia dalam proyek ini. “Kami menerima lebih dari 10 ribu lamaran dari Pakistan untuk berakting dalam drama kami,” ujar dia.

Konuk menekankan perusahaan produksi Turki telah menaikkan posisi selama dekade terakhir. Perusahaan produksi Turki telah mengadopsi moto bekerja keras untuk menjadi lebih baik dalam profesionalisme, pengalaman, penelitian dan di setiap bidang.

Ini tercermin dalam tawaran yang mereka terima. Selain itu, Konuk juga mencatat Salahuddin tidak hanya sebagai tokoh penting bagi dunia Islam tetapi bagi seluruh umat manusia.

 

Sumber: dailysabah 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement