Kamis 28 Oct 2021 15:00 WIB

Blinken: AS Kecam Kudeta Militer di Sudan

Blinken melakukan panggilan telepon dengan Menlu Sudan Mariam Sadiq al-Mahdi.

Demonstrasi di Khartoum, Sudan untuk menentang kudeta militer terjadi pada Senin (25/10). Jenderal tinggi Sudan Abdel Fattah al-Burhan menjelaskan alasan dilakukannya kudeta.
Foto: EPA/Mohammed Abu Obaid
Demonstrasi di Khartoum, Sudan untuk menentang kudeta militer terjadi pada Senin (25/10). Jenderal tinggi Sudan Abdel Fattah al-Burhan menjelaskan alasan dilakukannya kudeta.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengecam pengambilalihan pemerintahan oleh militer Sudan dan penangkapan para pemimpin sipil negara itu.

Kecaman terhadap militer Sudan itu disampaikan Blinken saat melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Sudan Mariam Sadiq al-Mahdi pada Kamis.

Blinken menyampaikan di Twitter bahwa ia dan Menlu Sudan juga membahas cara-cara agar Amerika Serikat dapat mendukung seruan rakyat Sudan untuk kembali kepada transisi demokrasi yang dipimpin pemerintah sipil.

Ribuan orang di negara Afrika itu pada Senin (25/10) turun ke jalan sejak kekuasaan direbut oleh militer dari pemerintah transisi, dan beberapa orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.

Panglima angkatan bersenjata Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang memimpin pengambilalihan kekuasaan oleh militer itu, telah membubarkan dewan gabungan sipil-militer. Dewan itu sebelumnya dibentuk untuk mengarahkan Sudan ke pemilihan umum demokratis setelah penggulingan PresidenOmar al-Bashir yang otoriter dalam pemberontakan rakyat pada April 2019.

"Blinken membahas dukungan Washington untuk transisi pemerintahan sipil sesuai dengan Deklarasi Konstitusi Sudan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement