REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) bersama Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI) dan BSI Entrepreneur Center (BEC) kembali menyelenggarakan webinar entrepreneur.
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring, pada Senin (25/10) pukul 13.00-16.00 WIB melalui Zoom mendatangkan narasumber seorang ahli komunikasi dan Founder & CEO CPROCOM (Center for Public Relations, Outreach, and Communication), Dr Emilia Bassar.
Selain mengundang Emilia sebagai narasumber, hadir juga Universitas BSI untuk memberikan testimoni dan semangat kepada peserta webinar ini. Ia adalah Nina Susanti alumni prodi Bahasa Inggris Universitas BSI tahun 2019 yang sukses membangun bisnisnya dengan nama Faster English.
Pada webinar bertajuk ‘Wiramuda Kreatif, Indonesia Bangkit’, ketua IC UBSI Fuad Nur Hasan menyampaikan, tujuan webinar ini agar dapat mengubah pola pikir mahasiswa dari pekerja menjadi pengusaha.“Tentunya juga berharap, semoga kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk memulai usaha sejak dini. Mahasiswa dapat mengetahui tips dari pelaku bisnis dalam menghadapi permasalahan dunia usaha serta dapat memberikan pengetahuan tentang cara membidik peluang bisnis,” terang Fuad, Senin, (25/10).
Sementara itu, dalam materinya, Emilia memaparkan tentang ‘How to Be a Successful Young Entrepreneur’. Ia menjelaskan bagaimana cara untuk menjadi entrepreneur muda yang sukses. “Terdapat lima hal yang terlibat agar seseorang menjadi sukses sebagai entrepreneur, yaitu passionate entrepreneur, tips for the young entrepreneur, bussiness ideas, creative thinking dan communication skills,” pungkas Emilia, Senin (25/10).
Lanjutnya, bagaimana cara untuk membangun passion, gairah dan semangat untuk menjadi seorang entrepreneur? Tentu saja yang pertama harus memiliki motivasi dan kepercayaan diri.
“Kemudian atasi rasa ketakutan sendiri, miliki ide bisnis, ciptakan merk asli, visi yang jelas dan jaringan sosial. Dengan begitu, investor akan datang dan akhirnya menjadi expert,” tuturnya.
Ia juga memberikan langkah-langkah untuk menjadi entrepreneur muda. Diantaranya lakukan apa yang disukai, berpikir radikal tapi ikuti aturan, memanajemen waktu sebaik mungkin, tetap objektif.
“Tak lupa, untuk temukan pembimbing (mentor), miliki visi, berani mengambil risiko, bangun tim yang hebat, ketahui siapa customer kita dan pelajari setiap masukannya,” ujarnya.
Ia berpesan, bahwa setiap orang harus berbagi kepada orang lain. Karena ilmu yang dimiliki sekarang ini, keterampilan, keahlian, rezeki, itu bukan 100 persen usaha sendiri. “Ada orang lain yang mendukung, sehingga kita berhasil sampai pada titik ini, seperti orang tua, keluarga, teman, tetangga, dosen. Itu yang membuat kita berhasil, jadi jangan juga pelit dengan apa yang sudah dimiliki,” ucapnya.
Tambahnya, berbagi kebaikan merupakan hal yang bisa membuat lebih bersyukur dan lebih semangat menghadapi situasi-situasi sulit seperti sekarang ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
