Rabu 27 Oct 2021 11:57 WIB

Pasca-holding Ultramikro, Aset BRI Naik Jadi Rp 1.619, 77 T

Holding ultramikro telah diresmikan pada 13 September 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).
Foto: Tangkapan layar
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan total aset konsolidasi sebesar Rp 1.619,77 triliun pada kuartal III 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 7,14 persen dibandingkan Desember 2020 sebesar Rp 1.511,80 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada Juli 2021 total aset perseroan mencatatkan kenaikan cukup signifikan setelah integrasi holding ultramikro.

"Aksi korporasi ini nantinya akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI, di antaranya total aset BRI meningkat Rp 1.515 triliun," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).

Holding ultramikro telah resmi pada 13 September 2021. Hal ini ditandai penandatanganan perjanjian pengalihan hak atas saham milik pemerintah pada PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) kepada BRI.

Dari sisi penyaluran kredit pada kuartal III 2021, BRI mencatatkan kredit sebesar Rp 1.017,01 triliun atau meningkat 13,07 persen secara year to date (ytd). Dari sisi penghimpunan dana, BRI mencatatkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.135,3 triliun atau meningkat 1,27 persen secara ytd.

Dana murah atau current account saving account (CASA) berkontribusi sebesar 59 persen terhadap total DPK. Adapun penghimpunan dana murah tumbuh 1,14 persen menjadi Rp 676,6 triliun, sedangkan simpanan deposito tumbuh 1,44 persen menjadi Rp 458,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement