Rabu 27 Oct 2021 02:00 WIB

Indonesia, Brasil, dan Kongo Kuatkan Negosiasi Iklim

KTT Perubahan iklim akan digelar di Glasgow, Inggris.

Dua ekor burung hinggap di hutan manggrove. (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Dua ekor burung hinggap di hutan manggrove. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Indonesia berkolaborasi dengan Brasil dan Republik Demokratik Kongo di Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26). Kolaborasi ini menjadi penyatuan terobosan dan solusi sektor kehutanan untuk menguatkan aksi dan negosiasi iklim.

Agenda ini sekaligus memperkuat pengaruh negara pemilik hutan tropis luas dalam negosiasi iklim. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan inisiasi Forest Power for Climate Actions memungkinkan ketiganya bertindak sebagai pemimpin di wilayahnya masing-masing, bersama negara-negara tropis lainnya dalam mempengaruhi negosiasi iklim di Glasgow nanti.

Baca Juga

Inisiatif untuk mengusung agenda Forest Power itu mulai diinisiasi Siti melalui korespondensi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Demokratik Kongo Eve Bazaiba Masudi dan Menteri Lingkungan Hidup Brazil Joaquim Alvaro Pereira Leite secara virtual pada 22 Oktober 2021.

Area potensial untuk kerja sama antara negara-negara hutan yang dipimpin oleh Indonesia, Brazil dan Republik Demokratik Kongo akan mencakup isu-isu seperti pengurangan deforestasi, manajemen pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kemudian, perhutanan sosial dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat, pengelolaan dana iklim, administrasi pertanahan berkelanjutan, keanekaragaman hayati dan bioprospeksi, serta rehabilitasi dan konservasi mangrove.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement