Selasa 26 Oct 2021 14:46 WIB

Kecelakaan Bus Transjakarta, Polisi: Sopir Bebas Narkoba

Dari hasil visum sementara tidak ditemukan zat adiktif atau psikotropika pada sopir.

Rep: Ali Mansur / Red: Andi Nur Aminah
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono
Foto: facebook
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono memastikan, pengemudi bus Transjakarta bebas dari narkoba. Hal itu diketahui setelah pihaknya mengambil sampel darah sopir berinisial J untuk kepentingan penyelidikan.

"Untuk sopir, kami sudah lakukan pengecekan sampel darah dari hasil visum sementara tidak ditemukan zat adiktif atau psikotropika," ujar Argo di Kantor Subdit Bin Gakkum, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/10).

Baca Juga

Lanjut Argo, sampai dengan saat ini jasad J masih berada di ruang jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kata dia,  pihaknya sedang menunggu persetujuan keluarga agar jasad korban bisa dilakukan autopsi.

"Korban tinggal di Cianjur. Kami masih tunggu pihak keluarga untuk memberi izin sehingga bisa buat terang dari terjadinya kecelakaan ini," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membeberkan kronologi kecelakaan dua bus Transjakarta hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia. Kecelakaan bus Transjakarta itu terjadi di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada Senin (25/10). 

Menurut Sambodo, awalnya bus Transjakarta yang ditabrak sedang menurunkan dan menaikkan penumpang di halte sekitar lokasi kejadian. Kemudian ditabrak oleh bus Transjakarta dari arah belakang. Karena keras tubrukan itu, bagian depan bus yang menabrak mengalami kerusakan parah.

"Di halte bis deket terminal cawang dimana ada kendaraan TJ sedang berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang kemudian dari belakang ditabrak oleh kendaraan TJ lainnya," kata Sambodo di kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/10).

Bahkan, lanjut Sambodo, bus yang tengah berhenti di halte itu terdorong cukup jauh dari lokasi kejadian. Sementara, bus yang menabrak terlihat ringsek dibagian depannya. Akibatnya sopir dari bus Transjakarta itu tergencet dan tidak bisa diselamatkan hingga meninggal dunia.

"Di TKP kendaraan yang ditabrak dari belakang itu terseret cukup jauh kurang lebih 15 meter dan kelihatanya tidak ada upaya pengereman," ungkap Sambodo.

Akibat insiden kecelakaan tersebut, sebanyak 33 orang menjadi korban. Adapun dua orang diantaranya meninggal dunia. Dia adalah sopirnya inisial J dan seorang penumpang yang duduk di bagian depan. Kemudian, sebanyak lima orang menderita luka berat dan sisanya 26 luka ringan. 

Baca juga : MUI Ajak Ulama Bantu Sukseskan Program Vaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement