Selasa 26 Oct 2021 13:15 WIB

Asosiasi Cendekiawan Palestina Kutuk Penghancuran Makam

Israel terus menghancurkan makam di Palestina.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Asosiasi Cendekiawan Palestina Kutuk Penghancuran Makam. Foto: Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel yang mencoba mendorongnya dari batu nisan putranya yang terletak di pemakaman Al-Yusufiye, Yerusalem Timur, Senin (25/10). Alaa Nababta (54 tahun) tiba di kuburan setelah mengetahui rencana polisi Israel untuk menggali kuburan tersebut. Kru kotamadya Israel di Yerusalem dan Otoritas Alam Israel untuk mendirikan taman nasional Yahudi, kembali meruntuhkan bagian dari pemakaman Al-Yusufiye yang terletak dekat Masjid Al-Aqsa.
Foto: Anadolu Agency
Asosiasi Cendekiawan Palestina Kutuk Penghancuran Makam. Foto: Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel yang mencoba mendorongnya dari batu nisan putranya yang terletak di pemakaman Al-Yusufiye, Yerusalem Timur, Senin (25/10). Alaa Nababta (54 tahun) tiba di kuburan setelah mengetahui rencana polisi Israel untuk menggali kuburan tersebut. Kru kotamadya Israel di Yerusalem dan Otoritas Alam Israel untuk mendirikan taman nasional Yahudi, kembali meruntuhkan bagian dari pemakaman Al-Yusufiye yang terletak dekat Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM—Asosiasi Cendekiawan Muslim Palestina mengutuk penghancuran Pemakaman Islam Al-Yusufiye oleh Israel di Kota Tua Yerusalem Timur. Dalam sebuah pernyataan, asosiasi tersebut menyebut pihak berwenang Israel tidak menghormati perasaan umat Islam dengan "Yudaisasi" kuburan mereka dan tindakan semacam itu akan mengarah pada eskalasi dalam menghadapi pendudukan Israel.

Asosiasi tersebut juga mendesak para cendekiawan Muslim di dunia Arab dan Islam untuk mengintensifkan upaya meningkatkan kesadaran tentang upaya "Yudaisasi" di Yerusalem.

Baca Juga

Sementara itu, pada Senin (25/10), otoritas kota Israel terus melanjutkan pembongkaran dan perataan pemakaman Al-Yusufiye, dan mengabaikan protes dari warga Palestina yang memiliki kerabat yang dimakamkan di pemakaman tua di Yerusalem Timur itu.

Kepala Komite Pelestarian pemakaman Islam di Yerusalem, Mustafa Abu Zahra, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa kru kota Israel membuldoser sebagian dari tanah pemakaman. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang Israel berusaha untuk mengubah dan mengubah sebagian kuburan menjadi taman alkitabiah.

Ahmed al-Dajani, direktur eksekutif Komisi Perlindungan Makam Muslim, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pengadilan Israel telah memberikan izin kepada Direktorat Arkeologi Israel untuk melakukan penggalian di lokasi yang dekat dengan kuburan.

Akibatnya, tulang belulang jenazah di dalamnya, kebanyakan merupakan warga Palestina, berserakan di sekitar pemakaman.  Beberapa warga Palestina datang untuk menyelamatkan sisa-sisa tubuh kerabat dan keluarga yang dikuburkan disana, ketika alat berat telah meninggalkan pemakaman.

Ahmed mengatakan, pemakaman itu merupakan rumah dari orang-orang Muslim yang menjadi korban dalam konflik terpecahnya Yerusalem menjadi dua bagian, yang terjadi antara tahun 1948-1967. Pemakaman Al-Yusufiye, yang terletak di sebelah tembok yang mengelilingi Kota Tua, adalah salah satu kuburan Muslim tertua di Yerusalem yang diduduki.

Israel dilaporkan tengah merencanakan pembangunan sebuah taman di dekat pemakaman Al-Yusufiye, yang membuat  area pemakaman akan terdampak konstruksi. Sebelumnya, pemerintah Israel juga berusaha menghancurkan tangga bersejarah yang mengarah ke Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa, namun upaya itu berhasil dicegah oleh warga Palestina.

Sumber:

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/muslim-scholars-slam-israeli-demolition-of-historic-cemetery-in-jerusalem/2402720

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement