Selasa 26 Oct 2021 10:37 WIB

Anies: Perawatan Korban Dibiayai Transjakarta Sampai Pulih

Anies menyebut korban harus merasa tenang hingga perawatan selesai.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menjenguk korban yang mengalami kecelakaan beruntun Transjakarta di MT Haryono, Jakarta Timur, kemarin. Dalam kunjungan Senin (26/10) malam kemarin di RSUD Budhi Asih itu, Anies menyebut korban harus merasa tenang hingga perawatan selesai.

"Seluruh biaya untuk perawatan, sampai pulih nanti akan diselesaikan oleh TransJakarta," kata Anies, kemarin malam kepada awak media.

Baca Juga

Dia menambahkan, kekhawatiran biaya dan keperluan lain agar tidak dipikirkan oleh korban maupun keluarga. Bahkan, jika orang tersebut mengalami kerugian pendapatan harian yang hilang selama perawatan, Pemerintah Provinsi DKI diklaimnya akan memberikan pengganti penghasilan tersebut.

"Nanti akan diberikan penggantinya oleh TJ dan kita juga akan melakukan review apa yang sesungguhnya tadi terjadi," lanjut dia.

Kepastian itu, dikatakan Anies, harus dilakukan supaya peristiwa seperti sebelumnya tidak terulang lagi. Dia menegaskan, hal itu akan dimulai dari perawatan para korban kecelakaan hingga pulih seperti sedia kala.

"Jadi saya ngobrol dengan mereka semua satu-satu, dan percakapannya mengenai pengalamannya, kondisinya, saya bertemu dengan bapak-bapak usia 81 tahun, sangat positif, sangat optimistis dan beliau menunjukkan bahwa yakin Insya Allah akan segera sembuh," jelasnya.

Anies menuturkan, dalam pelaksanaanya memang ada yang perlu dilakukan penanganan secara cepat. Baik itu operasi pada hari ini, Selasa (26/10) ataupun pekerjaan medis lainnya yang diperlukan.

"Tapi secara umum kita percayakan kepada tim medis untuk melakukan yang harus dikerjakan, bagi Transjakarta nanti akan direview apa yang sebenarnya terjadi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencegah peristiwa tidak terjadi terulang," ungkap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement