Selasa 26 Oct 2021 09:36 WIB

IHSG Dibuka Menguat Dekati Level All Time High

IHSG diperkirakan akan menguat sepanjang hari ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6). Hari ini, IHSG dibuka naik ke level 6.640,05 dan terus mendekati level tertinggi sepanjang masa (all time high).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6). Hari ini, IHSG dibuka naik ke level 6.640,05 dan terus mendekati level tertinggi sepanjang masa (all time high).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona hijau pada perdagangan Selasa (26/10). Hari ini, IHSG dibuka naik ke level 6.640,05 dan terus mendekati level tertinggi sepanjang masa (all time high).  

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan menguat sepanjang hari ini. Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa utama Wall Street yang berakhir di zona positif pada perdagangan semalam. 

DJIA dan S&P 500 mencatatkan rekor penutupan tertinggi di dorong oleh musim laporan keuangan (earnings season) di AS yang relatif solid. NASDAQ juga di tutup naik di dorong oleh saham Tesla yang mencatatkan kenaikan selama 4 hari beruntun.

Menurut riset Phillip Sekuritas Indonesia, sentimen positif datang dari Presiden Joe Biden yang masih berharap kesepakatan atas rencana belanjanya akan tercapai. "Politisi Partai Demokrat semakin dekat mencapai kesepakatan yang membuka jalan bagi DPR AS untuk meloloskan RUU Belanja Infrastruktur senilai 550 miliar dolar AS minggu ini," tulis riset, Selasa (26/10).

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) bertenor 10 tahun turun hampir 2 bps menjadi 1,64 persen. Minggu lalu, imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun sempat menyentuh 1,70 persen, tertinggi sejak pertengahan bulan Mei.

Sementara itu dari dalam negeri, Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pertumbuhan realisasi pendapatan negara kuartal III 2021 menjadi sentimen negatif bagi IHSG meski pada perdagangan kemarin sempat melemah terimbas aksi ambil untung investor. 

Realisasi pendapatan negara tercatat Rp 1.354,8 triliun atau baru mencapai 77,7 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun. Pencapaian tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 16,8 persen jika di bandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

"Hal ini tentunya memberikan indikasi penerimaaan negara yang positif.  Hal ini tidak terlepas dari kebijakan fiskal ini terus berjalan dan pemulihan ekonomi sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah," tulis riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement