REPUBLIKA.CO.ID, BRANTFORD -- Masjid Agung Brantford di Kanada menggelar open house pada akhir pekan lalu. Dalam kegiatan itu pengunjung dapat berkeliling ke tiap sudut lingkungan masjid dan memperoleh berbagai informasi tentang dunia Islam.
Imam Masjid Brantford Abu Noman Tarek mengatakan open house yang digelar masjid berupaya memberikan penerangan kepada non-Muslim tentang Islam. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan agar komunitas Muslim dapat lebih dekat menjalin hubungan dengan umat beragama lainnya.
"Ini bukan hanya tentang orang yang tidak tahu tentang Islam, ini juga tentang Muslim yang belajar tentang tetangga mereka. Ini adalah dialog," kata Tarek, seperti dilansir Brantford the Expositor pada Selasa (26/10).
Kegiatan tahunan ini telah berlangsung untuk yang kesembilan kalinya. Tarek mengatakan pintu Masjid Agung Brantford selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin berkunjung dan mengajukan pertanyaan.
Tarek mencontohkan seperti peristiwa tabrak lari yang terjadi pada awal tahun di mana menewaskan empat dari lima anggota keluarga Muslim di London, Ontario. Maka menjadi hal yang penting untuk komunikasi guna mengatasi kesalahpahaman sejumlah orang tentang Islam.
“Islam digambarkan sebagai sesuatu yang sangat asing, tetapi kami merasa sama seperti orang Kanada seperti halnya Muslim. Ini adalah sesuatu yang berjalan bersama secara komprehensif," katanya.
Tarek mengatakan Islam mempromosikan toleransi, perdamaian, cinta dan koeksistensi. Dia mengatakan open house adalah kesempatan bagi orang-orang dari semua latar belakang, agama, ras, gender dan budaya untuk bertemu, berbagi makanan dan mengenal satu sama lain.
Anggota Asosiasi Muslim Brantford berkontribusi kepada masyarakat dalam banyak cara, termasuk sumbangan ke bank makanan Brantford dan organisasi lokal lainnya.
Seperti pada perayaan hari besar Kanada beberapa waktu lalu, anggota asosiasi berkumpul di trotoar di depan masjid untuk membagikan air kepada orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan jalan santai aksi solidaritas untuk mengenang anak-anak yang meninggal di sekolah perumahan Kanada.
“Kami tahu bahwa hari itu akan menjadi hari yang hangat dan cerah dan kami tahu akan ada banyak orang yang berpartisipasi dalam perjalanan tersebut. Kami ingin membantu dan memutuskan cara terbaik untuk mendukung orang-orang adalah dengan membagikan air. Itulah kita," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
