Selasa 26 Oct 2021 04:11 WIB

Fatwa Seorang Ulama Mesir tentang Binaraga Picu Kontroversi

Seorang ulama Mesir mengeluarkan fatwa tentang binaraga.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Fatwa Seorang Ulama Mesir tentang Binaraga Picu Kontroversi. Foto:   Ilustrasi Fatwa
Foto: Republika/Mardiah
Fatwa Seorang Ulama Mesir tentang Binaraga Picu Kontroversi. Foto: Ilustrasi Fatwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ulama Mesir Abdullah Rushdy telah mengeluarkan fatwa yang melarang pria berpartisipasi dalam kompetisi binaraga dan menunjukkan aurat. Fatwa itu muncul setelah binaragawan Mesir Mamdouh "Big Ramy" Elssbiay memenangkan kejuaraan binaraga Mr Olympia 2021 yang diadakan di Orlando, Florida, pada 10 Oktober.

Ini merupakan kemenangan kedua Big Ramy secara berturut-turut di kejuaraan binaraga paling terkemuka di dunia itu.

Baca Juga

Rushdy, yang mengidentifikasi dirinya sebagai peneliti dalam urusan agama di Al-Azhar Al-Sharif,  membuat cuitan pada 11 Oktober, “Laki-laki dilarang berpartisipasi dalam kejuaraan binaraga dan menunjukkan bagian intim, yang harus ditutupi sesuai dengan Syariah," seperti dilansir dari laman Al-Monitor, Senin (25/10).

Dia menyerukan untuk berlatih olahraga tanpa melanggar aturan Syariah. Dalam video Facebook pada 12 Oktober, Rushdy berusaha membenarkan posisinya, dengan mengatakan, “Saya tidak mengatakan tidak untuk olahraga, tetapi aturan Syariah harus dihormati saat melakukannya. Aurat bagi laki-laki meliputi bagian tubuh antara pusar dan lutut, dan seluruh tubuh bagi perempuan, kecuali wajah dan tangan.”

 

Dia menambahkan, “Saya menyarankan pria muda untuk tidak berlatih binaraga karena ini dan wanita tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi apa pun yang mengharuskan mereka menunjukkan bagian tubuh mereka.”

Ahmed Karima, seorang profesor yurisprudensi komparatif di Universitas Al-Azhar, menolak fatwa Rushdy. “Tuhan tidak menjadikan tubuh manusia sebagai alat untuk menghasut,” katanya, seraya menambahkan bahwa aturan itu hanya berlaku untuk ibadah. 

Dalam sebuah wawancara televisi pada 14 Oktober, Karima lebih lanjut menjelaskan perbedaannya. “Petani menaikkan celana mereka di atas lutut saat menyirami tanah atau memberi makan hewan. Ini juga umum terjadi di beberapa industri.” 

Pakaian olahraga, katanya, adalah kebiasaan dan bukan bentuk ibadah, sehingga pria tidak akan berakhir di neraka karena memakainya. Adat adalah dukungan untuk Syariah Islam.

“Rushdy sangat berpikiran sempit sehingga dia memilih untuk berbicara tentang aurat dan mengabaikan fakta bahwa [Big Ramy] memenangkan kejuaraan dunia, serta dia mengabaikan pentingnya olahraga dan tubuh yang sehat,” kata penulis Mesir Bahey Eldin Morsi.

“Rakyat Mesir sangat senang dengan Big Ramy karena memenangkan Mr Olympia 2021; prestasinya telah membawa kebanggaan bagi mereka.”

Morsi menyerukan mengabaikan fatwa seperti itu yang mengganggu prestasi Mesir. Setibanya di Bandara Kairo pada 19 Oktober, Big Ramy disambut oleh delegasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Mesir, di samping banyak orang dari kampung halamannya.

Pernyataan kontroversial Rushdy di masa lalu termasuk menghubungkan  pelecehan seksual dengan pakaian wanita, yang mendorong beberapa orang untuk menuduhnya membenarkan pelecehan, membela pelaku pelecehan, dan menyalahkan wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement