Ahad 24 Oct 2021 13:28 WIB

'Bahaya Kalau Daerah Kaya, Masyarakatnya tidak Sejahtera'

Salah satu kunci utama mengolah dan mengoptimalkan SDA adalah memiliki SDM unggul.

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.
Foto: MPR
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, potensi kekayaan alam yang melimpah di Indonesia harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Jazilul mengatakan, salah satu kunci utama mengolah dan mengoptimalkan potensi itu dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Bahaya kalau daerah kaya, tapi masyarakatnya tidak sejahtera," ucap Jazilul saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan bekerja sama dengan DKW Garda Bangsa Maluku Utara di Kota Ternate, Sabtu (23/10).

Menurut Jazilul, kekayaan alam Indonesia di antaranya laut dan isinya, kesuburan tanahnya, gunung-gunung dengan kandungan emas dan nikel hingga kandungan minyak dan gas. Dia menyatakan, dulu penjajah ingin mendapatkan rempah-rempah di Indonesia dari bumi nusantara. Namun, ternyata di bawah bumi Indonesia tersimpan banyak mineral berharga seperti nikel, emas, minyak dan lainnya.

"Tapi semua itu tanpa sumber daya manusia (SDM) yang baik, kekayaan alam kita tidak bermakna. Ibarat pepatah, ayam mati di lumbung padi," katanya menegaskan.

Selain itu, kata dia, Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau juga merupakan daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk bahasa. Keberagaman yang ada harus terus disatukan dalam balutan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

"Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup bangsa yang menyatukan suku-suku, adat, keyakinan, pikiran, itu ada di Pancasila. Kalau dasar ini dicabut, hilang negara," tutur dia.

Menurutnya, empat pilar tersebut tidak hanya cukup dimengerti, tapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. "Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini akan kuat jika nasionalisme kita tumbuh. Anak-anak kita mulai kecintaannya pada nasionalisme berkurang. Padahal cinta nasionalisme ini sangat penting," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement