Ahad 24 Oct 2021 12:53 WIB

Investasi Sektor Hulu Pertamina Capai 358 Juta Dolar AS

Pertamina berupaya bertransformasi menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Setelah selesai tahapan Legal Establishment Subholding Upstream Pertamina dilakukan, berbagai upaya transformasi menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia terus dilakukan.
Foto: borneomagazine.com
Setelah selesai tahapan Legal Establishment Subholding Upstream Pertamina dilakukan, berbagai upaya transformasi menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia terus dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah selesai tahapan Legal Establishment Subholding Upstream Pertamina dilakukan, berbagai upaya transformasi menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia terus dilakukan. Salah satu langkah terobosan yang dilakukan adalah melalui program Optimus, yaitu sebuah strategi optimisasi biaya melalui efisiensi operasi, implementasi teknologi tepat guna, integrasi procurement dan penggunaan fasilitas bersama.

Hingga Agustus 2021, telah berhasil dilaksanakan 136 program optimisasi yang diimplementasikan di seluruh grup Subholding Upstream Pertamina dan diharapkan dapat memenuhi target sebanyak 190 program pada akhir 2021.

Baca Juga

"Kami bersyukur karena hingga Agustus 2021 kami dapat melakukan optimisasi biaya sebesar 358 juta dolar AS atau sudah melebihi 115 persen dari target optimisasi biaya tahun 2021 sebesar 310 juta dolar AS. Optimisasi biaya ini diperoleh dari 136 program yang telah terlaksana. Salah satu program tersebut adalah Maxter atau Optimisasi Material Ex Lapangan Terminasi, dimana melalui Maxter ini kami bisa mengoptimalkan material pemboran dari lapangan ex terminasi untuk keperluan operasi di lapangan lainnya. Hingga Agustus 2021, Maxter mampu mencatatkan optimisasi biaya hingga 11 juta dolar AS," jelas John H Simamora, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina Hulu Energi.

Selain itu, ada program optimasi biaya yang diterapkan di lapangan Pertamina Hulu Mahakam, yakni Low Operations Cost of Mahakam to Achieve Effectiveness and Efficiencies (Locomotive-8) Yang merupakan bagian dari proyek Optimus. Beberapa contoh inisiatif utama yang telah berhasil dilaksanakan melalui proyek Locomotive-8 ini adalah optimasi kegiatan Well Intervention dan optimasi pemanfaatan material eks terminasi.

"Program Optimasi Well Intervention Locomotive-8 telah mampu menjaga level produksi minyak dan gas Blok Mahakam sesuai target perusahaan dengan pencapaian biaya operasi yang lebih rendah sehingga mampu menghasilkan optimisasi biaya hingga 5.2 juta dolar AS," tambah John.

Optimus yang berlangsung sejak Januari 2021 ini dilakukan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan operasi, kemampuan berinvestasi dan menciptakan laba di Subholding Upstream Pertamina. "Dengan kondisi organisasi yang baru ini, Subholding Upstream terus melakukan langkah-langkah terobosan agar keberlangsungan bisnis dapat terus berjalan dan bertumbuh menjawab tantangan perubahan zaman," ujar John.

Lebih lanjut, John menambahkan bahwa hal ini merupakan wujud capaian yang positif dari implementasi Holding-Subholding, dimana Pertamina bertransformasi menjadi organisasi yang lebih agile, lean dan efisien dalam menjalankan tugas. "Perjalanan Subholding Upstream masih panjang, dan kami membutuhkan dukungan dari seluruh pihak terkait," ujarnya.

"Tentunya kami membutuhkan dukungan dari seluruh pihak agar transformasi Pertamina berjalan lancar dan kami mampu untuk berkontribusi positif pada target nasional satu juta BOPD dan 12 MMSCFD pada 2030," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement