Sabtu 23 Oct 2021 22:58 WIB

Korsel Capai Target Vaksinasi 70 Persen dari Total Penduduk

Sebanyak 36 juta orang di Korsel telah divaksin.

Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL --- Korea Selatan telah mencapai target untuk memvaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduknya. Korsel membuka jalan untuk kembali ke kehidupan normal bulan depan.

"Target yang ditetapkan sebulan sebelum negara itu memulai program vaksinasi Covid-19 pada akhir Februari, telah dicapai pada Sabtu pukul 14.00 waktu setempat dengan 36 juta orang yang divaksin," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Baca Juga

"Tidak mungkin untuk mengakhiri pandemi dengan mencapai kekebalan kelompok karena penyebaran varian Delta yang sangat menular," kata KDCA dalam sebuah pernyataan."

Tetapi memenuhi tujuan vaksinasi memiliki arti signifikan dalam mengurangi kasus parah dan kematian, dan sebagai prasyarat penting untuk transisi ke pemulihan bertahap dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pencapaian target vaksinasi Korea Selatan sempat terkendala kekurangan vaksin COVID-19 secara global dan penundaan pengiriman.Namun terlepas dari awal yang sulit, Korea Selatan dengan cepat meningkatkan upaya vaksinasinya, terutama berkat pasokan yang diperluas dan penerimaan publik yang relatif tinggi, melampaui Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.

Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah akan memulai kembali aktivitas normal secara bertahap mulai 1 November 2021.Korea Selatan sebagian besar telah berhasil mengatasi pandemi tanpa memberlakukan karantina wilayah seperti yang terlihat di banyak bagian dunia lainnya, selain pengujian dan penelusuran intensif.

Negara itu berjuang untuk menekan gelombang keempat Covid-19 dengan infeksi baru harian mencapai 3.000 kasus untuk pertama kalinya bulan lalu, meskipun kasus-kasus tersebut menyebabkan lebih sedikit pasien dengan kondisi kritis dan meninggal dunia.KDCA melaporkan 1.508 kasus baru pada Jumat (22/10).

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement