REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Komando Pusat Mayor Angkatan Darat John Rigsbee mengatakan Militer Amerika Serikat (AS), membunuh pemimpin senior Alqaeda Abdul Hamid Al Matar pada Jumat (22/10). Serangan dilakukan menggunakan pesawat nirawak atau drone di Suriah.
"Kehilangan pemimpin senior Alqaeda ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga Amerika Serikat, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata Rigsbee mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis.
Serangan tersebut terjadi dua hari setelah pos terdepan Amerika Serikat di Suriah selatan diserang. Rigsbee tidak mengatakan jika serangan drone Amerika Serikat terbaru itu dilakukan sebagai pembalasan.
Garnisun yang dikenal sebagai Tanf terletak di daerah strategis dekat perbatasan Tanf Suriah dengan Irak dan Yordania.
Tempat itu pertama kali didirikan ketika ISIS menguasai Suriah timur yang berbatasan dengan Irak tetapi karena para militan diusir, itu dipandang sebagai bagian dari wilayah Amerika Serikat yang lebih besar dalam menahan jangkauan militer Iran di wilayah tersebut.
Tanf adalah satu-satunya posisi kehadiran militer Amerika Serikat yang signifikan di Suriah di luar wilayah utara yang dikuasai Kurdi. Meskipun tidak umum untuk serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di pos terdepan, pasukan yang didukung Iran telah sering menyerang pasukan Amerika Serikat dengan drone dan roket di Suriah timur dan Irak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
