Sabtu 23 Oct 2021 02:45 WIB

Prudential Dorong Inklusi Keuangan Lewat Empat Literasi

Prudential merasa perlu lakukan literasi perempuan, anak, komunitas syariah dan UMKM

 Prudential Indonesia melalui berbagai program Community Investment terus melatih kemampuan pengelolaan uang bagi para perempuan, anak-anak sebagai generasi penerus, komunitas ekonomi Syariah, hingga pelaku UMKM agar mereka dapat memiliki perencanaan keuangan yang sehat dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya.
Foto: istimewa
Prudential Indonesia melalui berbagai program Community Investment terus melatih kemampuan pengelolaan uang bagi para perempuan, anak-anak sebagai generasi penerus, komunitas ekonomi Syariah, hingga pelaku UMKM agar mereka dapat memiliki perencanaan keuangan yang sehat dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) percaya bahwa kecakapan literasi keuangan merupakan salah satu kunci penting untuk memberdayakan masyarakat agar dapat membuat keputusan keuangan yang tepat.

Oleh karena itu, Prudential Indonesia melalui inisiatif Community Investment secara berkelanjutan melaksanakan beragam pelatihan literasi keuangan kepada sejumlah target yang sangat potensial untuk berkembang dan berperan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu perempuan, anak, komunitas ekonomi Syariah, dan UMKM. 

Komitmen edukasi ini juga kian digencarkan untuk turut menyukseskan Bulan Inklusi Keuangan 2021 & Hari Asuransi 2021 sepanjang Oktober. Saat ini nilai indeks inklusi keuangan Indonesia dilaporkan sudah mencapai 76,19 persen, melampaui target Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI)1 yaitu sebesar 75 persen.

Meski demikian, kondisi ini masih belum ideal karena masyarakat menggunakan produk keuangan tanpa pemahaman yang memadai tentang pengelolaannya. Hal ini terlihat dari indeks literasi keuangan yang baru mencapai 38,03 persen.

Chief Human Resources and Community Investment Officer Prudential Indonesia Indrijati Rahayoe menanggapi, masih terdapat kesenjangan yang cukup besar antara indeks inklusi dan literasi keuangan. 

Oleh karena itu, menurut dia, perlu mengatasinya dengan membekali masyarakat pengetahuan untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas dan memahami berbagai pilihan perencanaan keuangan yang tersedia, seperti perlindungan asuransi untuk keluarga. Pemahaman keuangan harus kian ditingkatkan terutama dalam kondisi pandemi yang menyebabkan berbagai tekanan dan ketidakpastian ekonomi.

Memahami pentingnya upaya-upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia guna membantu individu menghindari kerapuhan ekonomi di masa depan, pendidikan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment perusahaan dalam memberdayakan masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Indri menambahkan, Prudential Indonesia melalui berbagai program Community Investment terus melatih kemampuan pengelolaan uang bagi para perempuan, anak-anak sebagai generasi penerus, komunitas ekonomi Syariah, hingga pelaku UMKM agar mereka dapat memiliki perencanaan keuangan yang sehat dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement