Jumat 22 Oct 2021 19:59 WIB

BNI Tuntaskan Buyback Saham senilai Rp 128 Miliar

BNI telah melakukan pembelian 24.682.600 lembar saham.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyelesaikan pembelian kembali atau buyback sebanyak 24.682.600 lembar saham senilai Rp 128 miliar.
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyelesaikan pembelian kembali atau buyback sebanyak 24.682.600 lembar saham senilai Rp 128 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyelesaikan pembelian kembali atau buyback sebanyak 24.682.600 lembar saham senilai Rp 128 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, buyback saham emitrn berkode BBNI ini dilakukan secara bertahap, mulai dari 22 Juli sampai 21 Oktober 2021.

“Selama periode 22 Juli 2021 sampai 21 Oktober 2021, perseroan telah melakukan pembelian 24.682.600 lembar saham, senilai Rp 128.026.122.396,” tulis perseroan seperti dikutip Jumat (22/10).

Perseroan menyampaikan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor serta paling sedikit saham yang beredar sebesar 7,5 persen dari modal disetor perseroan. Perseroan juga menyampaikan bahwa di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 yang saat itu sedang terjadi dan kembali menembus level di atas 10.000 kasus per hari sejak 17 Juni 2021, membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung bergerak fluktuatif dan berdampak pada saham BNI.

Saham emiten pelat merah itu mengalami penurunan signifikan mencapai 25 persen secara year to date ke level Rp 4.630 per 30 Juni 2021. Adapun tekanan jual di pasar akibat sentimen Covid-19 membuat saham BNI undervalued dengan price to book value (PBV) per 30 Juni 2021 sebesar 0,75 kali atau telah jauh berada di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yang sebesar 1,60 kali.

“Menindaklanjuti hal tersebut, perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 1,7 triliun,” tulis perseroan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement