Jumat 22 Oct 2021 19:43 WIB

Dalam Dua Bulan, 30 Bencana Angin Kencang Terjang Sukabumi

Masyarakat diimbau untuk waspada guna menekan risiko korban jiwa akibat bencana

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Bencana angin kencang yang melandan Kabupaten Sukabumi cukup marak akhir-akhir ini. Di mana sejak September hingga pertengahan Oktober 2021 ini tercatat sebanyak 30 kejadian bencana angin kencang yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Foto: istimewa
Bencana angin kencang yang melandan Kabupaten Sukabumi cukup marak akhir-akhir ini. Di mana sejak September hingga pertengahan Oktober 2021 ini tercatat sebanyak 30 kejadian bencana angin kencang yang tersebar di sejumlah kecamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bencana angin kencang yang melandan Kabupaten Sukabumi cukup marak akhir-akhir ini. Di mana sejak September hingga pertengahan Oktober 2021 ini tercatat sebanyak 30 kejadian bencana angin kencang yang tersebar di sejumlah kecamatan.

'' Dalam dua bulan terakhir ini tercatat ada sebanyak 30 kejadian angin kencang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Nanang Sudrajat kepada Republika, Jumat (22/10). Di mana pada September 2021 terjadi sebanyak 18 kejadian bencana angin kencang dan pada Oktober sebanyak 12 kali kejadian.

Terakhir angin kencang melanda Desa Kertajaya, Kecamatan Gegerbitung yang menyebabkan dua rumah rusak dan berdampak pada tiga kepala keluarga (KK). Secara keseluruhan terang Nanang, pada September 2021 tercatat sebanyak 90 kejadian bencana.

Rinciannya 10 kejadian kebakaran, 55 kejadian tanah longsor, 7 kejadian banjir, dan 18 kejadian angin kencang. Sementara pada Oktober 2021 sebanyak 39 kejadian yakni 12 angin kencang, kebakaran 12 kejadian, longsor 14 kali kejadian, dan pergerakan tanah 1 kejadian.

 

'' Sehingga total 30 kejadian angin kencang dalam dua bulan terakhir yang terjadi misalnya di Kecamatan Gegerbitung, Cikidang, dan Parakansalak,'' ungkap Nanang. Dari pemetaan BPBD wilayah yang rawan bencana ini terutama di Sukabumi Utara dan Selatan.

Nanang menuturkan, dengan perubahan cuaca ekstrem ini BPBD sudah sosialisasi dengan gambar dan koordinasi dengan beberapa OPD serta relawan seperti Pramuka. Terakhir sosialisasi rawan bencana di perbatasan dengan Kota Sukabumi beberapa waktu lalu.

'' Kami minta warga waspada dengan cuaca dan sudah diimbau ke kecamatan,'' ujar Nanang. Apalagi berdasarkan prediksi BMKG bulan ini Kabupaten Sukabumi masuk kategori menengah tinggi dalam potensi kebencanaan.

Harapannya lanjut Nanang, kesigapan aparat wilayah dan masyarakat dapat menekan munculnya korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bencana. Hal ini karena adanya pengetahuan dan wawasan warga mengenai antisipasi bencana khususnya di tengah tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement