Jumat 22 Oct 2021 17:36 WIB

Siswa dan Guru yang Positif Covid-19 di Bandung Bertambah

Jumlah penambahannya dari 54 orang kini menjadi 77 orang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara
Foto: Humas Kota Bandung
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung dan dinyatakan positif Covid-19 bertambah terus dari 54 orang menjadi 77 orang. Mereka yang terpapar Covid-19 ditangani langsung oleh aparat kewilayahan setempat.

"Untuk surveilans PTM sampai tanggal 21 Oktober diperiksa 3.545, positif 77 atau 2.2 persen dari 3.545," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Jumat (22/10).

Baca Juga

Ia melanjutkan, seluruh siswa yang dinyatakan positif Covid-19 berasal dari berbagai jenjang yaitu SD, SMP dan SMA. Mayoritas yang terpapar didominasi oleh siswa. 

Terkait dengan adanya sekolah yang menghentikan sementara PTM karena didapati kasus di atas lima persen, Ahyani mengatakan kebijakan tersebut mengacu kepada pedoman aktivitas belajar di sekolah dihentikan sementara hingga selesai dilakukan pelacakan.

"Sesuai pedoman yang di atas lima persen berhenti sementara sampai selesai pelacakan," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyebut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 12 sekolah dihentikan sementara. Penghentian dilakukan mengingat hasil tes PCR acak kepada siswa dan guru melebihi lima persen yang berarti harus dihentikan sementara.

"12 sekolah (PTM dihentikan sementara)," ujar Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra saat dikonfirmasi, Jumat (22/10). Ia menuturkan tes PCR sudah dilakukan kepada 67 sekolah.

Cucu melanjutkan hasil dari tes PCR tersebut 37 sekolah nol kasus positif Covid-19, 18 sekolah hasil tes PCR berada di angka satu hingga lima persen sehingga rombongan belajar yang terpapar dilakukan pemeriksaan dan karantina. Sedangkan rombongan belajar yang lain masih bisa melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.

Ia menuturkan, hasil tes PCR di 12 sekolah menunjukkan berada di angka lima persen. Sehingga pihaknya memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut hingga selesai proses tracing.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement