Jumat 22 Oct 2021 14:05 WIB

TNI AD dan Australian Army Intensifkan Latihan Bersama

Menurut Dubes Australia, Indonesia adalah mitra strategis yang penting.

Panglima Divisi 1 Angkatan Darat Australia, Mayjen Justin Ellwood di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Foto: Dok Kedubes Australia
Panglima Divisi 1 Angkatan Darat Australia, Mayjen Justin Ellwood di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- September dan Oktober merupakan bulan sibuk bagi hubungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan AD Australia (Australian Army). Tiga latihan bersama dan dua kunjungan perwira senior telah diadakan di kedua negara untuk semakin mendekatkan jalinan perkawanan.

"Kami telah kembali memulai pelatihan militer bilateral yang menandai tonggak penting dalam kemitraan pertahanan dan keamanan kita," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams dalam siaran di Jakarta, Jumat (22/10).

"Indonesia adalah mitra strategis yang penting. Dimulainya kembali kunjungan dan pelatihan merupakan bukti pentingnya hubungan kedua negara saat kita memetakan jalan keluar dari pandemi Covid-19," kata Penny menambahkan.

Dialog 2-Plus-2 yang melibatkan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri kedua negara pada 9 September tahun 2021, disusul dengan kunjungan oleh Panglima Divisi 1 Angkatan Darat Australia Mayjen Justin 'Jake' Ellwood ke Jakarta.

Pertemuan dengan pemimpin senior TNI Angkatan Darat merupakan bagian dari kunjungan Mayjen Ellwood. Peluang dan inisiatif untuk meningkatkan tingkat dan kompleksitas latihan bersama turut dibahas dalam pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.

Mayjen Ellwood mengaku, sangat senang bisa mengunjungi Indonesia. "Senang dapat kembali ke Indonesia saat kami mulai memperkuat hubungan bilateral Angkatan Darat kami dengan Indonesia," ucapnya.

Mayjen Ellwood pada 24 September 2021, membuka pelatihan instruktur tempur perwira muda atau Junior Officer Combat Instructor Training (JOCIT) di Bandung, Jawa Barat selama dua pekan, yang melibatkan 165 personel TNI AD dan Angkatan Darat Australia.

Berbicara tentang pentingnya interoperabilitas, Ellwood mengatakan, latihan bersama itu berguna bagi kedua negara. "Sementara kerja sama kita meningkat, kompleksitas operasi yang harus kita lakukan juga meningkat. Kegiatan seperti JOCIT sangat penting bagi Australia dan Indonesia," kata Ellwood.

Pada 27 September, personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Special Air Service Regiment (SASR) memulai latihan gabungan kontraterorisme yang diberi nama Dawn di Lembang, Jawa Barat. Dirancang untuk bertukar keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kontraterorisme, latihan Dawn Komodo tetap menjadi salah satu latihan gabungan terlama yang dilakukan oleh pasukan khusus kedua negara tersebut.

Australia juga menjadi tuan rumah bagi 200 personel TNI AD selama bulan Oktober di Darwin untuk latihan Wirra Jaya. Latihan yang disponsori Australian Army tahun ini adalah pengulangan latihan terbesar sejak diprakarsai.

Wirra Jaya adalah latihan tahunan bersama selama tiga pekan antara Australia dan Indonesia guna meningkatkan keterampilan infanteri kedua negara, dan memperkuat nilai-nilai serta komitmen bersama untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement