Kamis 21 Oct 2021 23:34 WIB

Di Aceh, Kini Ada Sekolah Lapang Cuaca Bagi Nelayan

Ada juga informasi lokasi ikan atau peta bentangan daerah penangkapan ikan.

Nelayan (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Sabang, Aceh, mendukung penuh sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) dari Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat nelayan saat melaut di kota paling barat Indonesia itu. Wali Kota Sabang Nazaruddin di Kota Sabang, Kamis (21/10) mengatakan, SLCN sangat penting untuk mengedukasi masyarakat nelayan di Pulau Weh itu, sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan.

"Dengan ilmu yang didapat ini nanti para nelayan bisa memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan hasil tangkapan ikannya dengan maksimal yang tentunya dengan cara yang aman dan efisien," kata Nazaruddin.

Nazaruddin meminta para nelayan dapat mengikuti SLCN dengan baik agar dapat menambah wawasan terkait cuaca, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan bagi para nelayan ketika melaut sekaligus dapat meningkatkan pendapatan di sektor perikanan.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan SLCN merupakan bentuk perubahan paradigma pelayanan BMKG yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, agar bisa memastikan bahwa layanan BMKG langsung diterima dan dipahami masyarakat.

Menurutnya secanggih apapun alat-alat milik BMKG, selengkap apapun informasinya, seakurat apapun prakiraan cuacanya, namun apabila masyarakat tidak memahami dan tidak memanfaatkannya dengan baik, maka tidak memiliki arti.

"Oleh karenanya, kami BMKG terus berkomitmen untuk bisa memastikan informasi yang kami sampikan dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat," katanya.

SLCN sudah berlangsung sejak 2016. Program ini salah satu upaya BMKG dengan cara bertemu langsung dengan para pihak, termasuk nelayan. 

Tak hanya itu, BMKG juga memberikan produk atau layanan-layanan khusus yang sifatnya siap pakai untuk para nelayan dan aktivitas kemaritiman. Kepala BMKG Kota Sabang Teguh Suprapto menjelaskan, SLCN bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam mengakses, membaca, menindaklanjuti dan menyelesaikan informasi cuaca dan iklim mariti. Kemudian, ada juga informasi lokasi ikan atau peta bentangan daerah penangkapan ikan dari sumber terpercaya yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan informasi.

"Kegiatan ini bertema mewujudkan nelayan dengan hasil tangkapan meningkat dan aman berbasis informasi cuaca. Kegiatan ini melibatkan 100 peserta yang terdiri dari 83 nelayan, 11 panglima laot, dua komunitas pemancing dan empat petugas penyuluh," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement