Kamis 21 Oct 2021 22:59 WIB

Korea Utara: Uji Coba Rudal tidak Menargetkan AS

AS tidak perlu khawatir atau menyusahkan diri sendiri atas uji coba rudal Korea Utara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM).
Foto: EPA/KCNA
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara pada Kamis (21/10) mengatakan uji tembak rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) belum lama ini tidak menargetkan Amerika Serikat (AS). Pyongyang menambahkan Washington tidak perlu khawatir tentang uji coba rudal tersebut.

Menurut kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA), seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan keprihatinan atas reaksi "tidak normal" AS dan Dewan Keamanan PBB saat mengadakan pertemuan darurat mengenai pelaksanaan hak atas pertahanan yang sah. Dua hari sebelumnya, Korea Utara menembakkan SLBM dari sekitar daerah Sinpo, yang merupakam tempat galangan kapal selam utama. Ini menandai uji coba rudal besar kedelapan Korea Utara tahun ini.

Baca Juga

"Mengkritik Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) karena mengembangkan dan menguji coba sistem senjata yang sama, seperti yang dimiliki atau dikembangkan AS adalah ekspresi standar ganda yang jelas dan itu hanya membangkitkan kecurigaan kami tentang keaslian pernyataan AS bahwa mereka tidak memusuhi DPRK," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang tidak disebutkan namanya dilansir Yonhap.

Juru bicara tersebut mengatakan pertemuan darurat AS dan Dewan Keamanan PBB sangat provokatif. Korea Utara memperingatkan jika AS tidak mempermasalahkan pelaksanaan hak kedaulatan DPRK, maka tidak akan ada ketegangan di semenanjung Korea.

Korea Utara menyebut jika AS dan pasukan bawahannya tetap memilih tindakan yang salah, maka hal itu dapat bertindak sebagai katalis untuk konsekuensi yang lebih serius. Korea Utara menekankan AS tidak perlu khawatir atau menyusahkan diri sendiri atas uji coba rudal tersebut.

"Ketika melakukan uji coba baru-baru ini, kami tidak memikirkan atau membidik AS, tetapi itu adalah pekerjaan yang telah direncanakan murni untuk pertahanan negara," ujar juru bicara itu.

Korea Utara mengungkapkan sikapnya atas kekhawatiran AS dalam bentuk jawaban tegas yang disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri dan bukan dalam pernyataan resmi seperti biasanya. Beberapa ahli menilai sikap Korea Utara tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi pesannya kepada Washington.

"Sepertinya Korea Utara berusaha menahan diri dari mengeluarkan pernyataan dan perilaku yang dapat memprovokasi AS, maupun berurusan dengan gerakan komunitas internasional," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara.

AS telah mengutuk uji coba rudal Korea Utara. Akan tetapi AS menegaskan kembali pihaknya tetap berkomitmen untuk terlibat pembicaraan denuklirisasi dengan Pyongyang.

Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara, Sung Kim, akan mengunjungi Seoul akhir pekan ini untuk melakukan pembicaraan dengan Kepala Negosiator Nuklir Korea Selatan, Noh Kyu-duk. Kim dan Noh mengadakan pertemuan trilateral dengan mitra mereka dari Jepang, Takehiro Funakoshi, di Washington pada Selasa (19/10) lalu.

Dalam foto yang diambil dari Stasiun Penyiaran TV Pusat Korea Utara pada 20 Oktober 2021, jenis baru rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) diuji coba dari perairan pada hari sebelumnya. Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan SLBM ke arah Laut Timur dari perairan lepas Sinpo, sebuah kota di pantai timur Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement