Kamis 21 Oct 2021 15:40 WIB

BTN Pede Pertumbuhan Kredit Capai Dua Digit Tahun Depan

BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 270,27 triliun atau tumbuh 6,03 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Haru Koesmahargyo optimistis pencapaian positif BTN dalam penyaluran kredit akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Haru Koesmahargyo optimistis pencapaian positif BTN dalam penyaluran kredit akan terus meningkat hingga akhir tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Haru Koesmahargyo optimistis pencapaian positif BTN dalam penyaluran kredit akan terus meningkat hingga akhir tahun. Haru mengungkapkan, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,91 triliun. 

"Sampai akhir tahun diharapkan mencapai tujuh persen sesuai dengan rencana kerja 2021," ujar Haru dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan Bank BTN per 30 September 2021 di Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga

Haru menyebut pertumbuhan kinerja pada Januari hingga September menjadi bukti bahwa keuangan BTN dalam kondisi sehat, untung, dan berkesinambungan. Haru meyakini keberhasilan program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi akan meningkatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan pada tahun depan.

"2022 akan tumbuh lebih baik dengan dampak positif pemulihan ekonomi dan kondisi kesehatan yang membaik. Kami masih dalam penyusunan rencana binsis untuk 2022, tapi rasa-rasanya kami yakin bisa tumbuh dobel digit," ucap Haru.

Haru menyebut perpanjangan kebijakan uang muka nol persen akan semakin mendorong permintaan KPR. Haru mengatakan permintaan hunian bagi masyarakat Indonesia masih sangat tinggi. 

"BTN berperan dalam meningkatkan permintaan dan mendukung dari sisi suplai. Mudah-mudahan dapat memperkecil backlog perumahan di Indonesia," kata Haru.

Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan kebijakan BI dalam memperpanjang uang muka nol persen untuk KPR akan berdampak positif dalam industri perumahan dalam negeri. Hirwandi menilai kebijakan ini sangat membantu masyakarat mendapatkan rumah dengan tanpa uang muka yang memberatkan.

"Realisasi KPR akan lebih jauh meningkat pada 2022, sekarang saja (2021) pertumbuhan KPR subsidi tumbuh dua digit (11,74 persen) dan terus mengalami peningkatan," kata Hirwandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement