Kamis 21 Oct 2021 15:00 WIB

Wapres Sebut Anggaran Besar tak Jamin SDM Unggul Terwujud

Wapres menyebut anggaran pendidikan besar harus dibelanjakan tepat sasaran

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Wapres Maruf Amin saat memberikan orasi Orasi ilmiah pada wisuda Universitas Ibrahimy, dengan tema “Peran Perguruan Tinggi Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas Indonesia” di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (21/10).
Foto: Republika/fauziah mursid
Wapres Maruf Amin saat memberikan orasi Orasi ilmiah pada wisuda Universitas Ibrahimy, dengan tema “Peran Perguruan Tinggi Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas Indonesia” di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, anggaran pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang besar tidak menjamin terwujudnya SDM unggul jika tanpa diikuti upaya nyata. Karena itu, Wapres meminta anggaran besar pembangunan ini harus diikuti dengan berbagai upaya nyata dari semua pihak.

"Besarnya anggaran tidak akan memberikan dampak dan hasil yang optimal apabila kita tidak mampu membelanjakan dan memanfaatkannya secara tepat sasaran, sesuai dengan peruntukan dan tujuannya," ujar Wapres saat memberikan orasi Orasi ilmiah pada wisuda Universitas Ibrahimy, dengan tema “Peran Perguruan Tinggi Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas Indonesia” di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (21/10).

Pemerintah kata Wapres, telah memberikan alokasi anggaran pembangunan yang terbesar yakni 20 persen dari APBN, yang tahun depan jumlahnya lebih dari Rp. 500 triliun). Hal ini untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana, rekrutmen dan pelatihan  tenaga pendidik, bantuan operasional sekolah, beasiswa dan hampir semua kebutuhan pendidikan lainnya. 

Namun, Pemerintah menyadari membangun pendidikan yang berkualitas di Indonesia tidak akan tertangani oleh Pemerintah sendiri. "Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tapi perlu partisipasi dan dukungan dari masyarakat," ujarnya.

Wapres menilai peran serta kontribusi lembaga pendidikan non pemerintah, khususnya perguruan Tinggi, dan dunia Pendidikan pada umumnya, sangat diperlukan. Lembaga pendidikan merupakan pemegang amanah yang sangat menentukan kualitas dari kunci SDM Unggul.

"Oleh karena itu Pendidikan harus dipastikan memiliki kualitas, kapasitas dan fokus pada misi membangun SDM Unggul yang kompeten dan siap bersaing secara global," katanya.

Wapres pun berharap lembaga pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, kompetitif, produktif, menguasai IPTEK dan RIN, berjiwa entrepreneur, berakhlaq mulia dan berwawasan kebangsaan.

Wapres mengatakan, SDM seperti itu dibutuhkan untuk membawa perubahan bagi kemajuan bangsa dan negara menuju Indonesia Emas tahun 2045. Sebab, kata Wapres, Indonesia Emas tahun 2045,  yakni Indonesia yang  maju, sejahtera dan mandiri, bukan lah sesuatu yang given atau nugerah dari langit.

"Tapi harus kita upayakan dan persiapkan dengan sungguh-sungguh. Kunci keberhasilannya ada pada SDM Unggul, yaitu sumber daya manusia yang sehat, kreatif, inovatif, kompetitif, produktif, menguasai IPTEK dan RIN, berjiwa entrepreneur, berakhlaq mulia dan berwawasan kebangsaan,"  kata Wapres.

Khusus Universitas Ibrahimy, Wapres menilai kriteria tersebut harus ditambah dengan: SDM yang menjunjung nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah. Sehingga mampu melahirkan cendekiawan dan pemimpin umat dan pembaharu yang wasathiy, handal dan inklusif, mampu merangkul semua kalangan.

Wapres juga berharap para wisudawan Universitas Ibrahimy mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dan memberikan kontribusi kepada masyarakat."Para wisudawan juga agar tidak berhenti menimba ilmu pengetahuan guna meningkatkan kapasitas dan keterampilannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement