Kamis 21 Oct 2021 12:33 WIB

BI: Penyaluran Kredit Tumbuh Positif di Kuartal III 2021

Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Perajin rotan menyelesaikan pesanan di Desa Waitatiri Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (20/10). Survei Perbankan Bank Indonesia  (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru tumbuh positif pada kuartal III 2021, meski tidak setinggi periode sebelumnya.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Perajin rotan menyelesaikan pesanan di Desa Waitatiri Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (20/10). Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru tumbuh positif pada kuartal III 2021, meski tidak setinggi periode sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Perbankan Bank Indonesia  (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru tumbuh positif pada kuartal III 2021, meski tidak setinggi periode sebelumnya. Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono mengatakan hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 20,9 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, terindikasi dari nilai SBT yang tercatat positif. Pada kuartal IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat, ditandakan dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 90,9 persen.

Standar penyaluran kredit pada kuartal IV 2021 diprakirakan lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar minus 0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 2,0 persen pada kuartal sebelumnya.

"Aspek kebijakan penyaluran kredit yang diprakirakan lebih longgar dibandingkan kuartal sebelumnya antara lain jangka waktu kredit dan biaya persetujuan kredit," katanya dalam keterangan pers, Kamis (21/10).

Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 5,3 persen (yoy). Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement