Rabu 20 Oct 2021 22:46 WIB

Nabi Muhammad Muda Dicarikan Pekerjaan oleh Pamannya 

Ali bin Abu Thalib mencarikan pekerjaan untuk Nabi Muhammad saat muda.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad Muda Dicarikan Pekerjaan oleh Pamannya . Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Nabi Muhammad Muda Dicarikan Pekerjaan oleh Pamannya . Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sadar dengan kondisi yang tak kaya raya, Nabi Muhammad muda gemar bekerja demi dapat melangsungkan hidupnya. Dia mau dicarikan pekerjaan oleh pamannya Abu Thalib kepada salah satu saudagar kaya raya di daerah Makkah, Khadijah binti Khuwailid namanya.

"Suatu waktu ia mendengar berita, bahwa Khadijah binti Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy untuk menjalankan perdagangannya," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad. 

Baca Juga

Husen mengatakan, Khadijah adalah seorang wanita pedagang yang kaya dan dihormati, mengupah orang yang akan memperdagangkan hartanya itu. Berasal dari Keluarga (Banu) Asad, ia bertambah kaya setelah dua kali ia kawin dengan keluarga Makhzum, sehingga dia menjadi seorang penduduk Makkah yang terkaya. 

Ia menjalankan dagangannya itu dengan bantuan ayahnya Khuwailid dan beberapa orang kepercayaannya. Beberapa pemuka Quraisy pernah melamarnya, tetapi ditolaknya. 

Ia yakin mereka itu melamar hanya karena memandang hartanya. "Sungguhpun begitu usahanya itu terus dikembangkan," katanya.

Tatkala Abu Talib mengetahui, bahwa Khadijah sedang menyiapkan perdagangan yang akan dibawa dengan kafilah ke Syam, ia memanggil kemenakannya yang ketika itu sudah berumur dua puluh lima tahun.

“Anakku,” kata Abu Talib, “aku bukan orang berpunya. Keadaan makin menekan kita juga. Aku mendengar, bahwa Khadijah mengupah orang dengan dua ekor anak unta. Tapi aku tidak setuju kalau akan mendapat upah semacam itu juga.  Setujukah kau kalau hal ini kubicarakan dengan dia?”

“Terserah paman,” jawab Muhammad.

Abu Talib pun pergi mengunjungi Khadijah:

“Khadijah, setujukah kau mengupah Muhammad?” tanya Abu Talib. “Aku mendengar engkau mengupah orang dengan dua ekor anak unta Tapi buat Muhammad aku tidak setuju kurang dari empat ekor.” 

“Kalau permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai, akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai.” Demikian jawab Khadijah. 

Kembalilah sang paman kepada kemenakannya dengan menceritakan peristiwa itu. “Ini adalah rejeki yang dilimpahkan Tuhan kepadamu,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement