Wakil Ketua DPR: Pesantren Harus Jadi Kekuatan Ekonomi RI

Saat ini muncul kiai-kiai yang berkualitas dan aktif di berbagai media sosial

Kamis , 21 Oct 2021, 04:43 WIB
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendorong santri agar tidak lengah menjadi bagian bangsa Indonesia untuk menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendorong santri agar tidak lengah menjadi bagian bangsa Indonesia untuk menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG-- Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan pondok pesantren harus menjadi kekuatan perekonomian Indonesia dan berkontribusi besar dalam memakmurkan masyarakat."Karena COVID-19 ini banyak hal yang rontok, termasuk ekonomi. Ayo, ulama dan pesantren terus memerdekakan ekonomi kita agar masyarakat semakin makmur," katanya pada "Refleksi Hari Santri Nasional" di kediaman Habib Umar Al Muthohar, Pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/10).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta para santri bisa menguasai informasi dan teknologi. Dirinya bersyukur karena saat ini muncul kiai-kiai yang berkualitas dan aktif di berbagai media sosial."Ada Habib Umar Muthohar, Gus Baha, ada Gus Yusuf, bahkan Gus Yusuf ini bisa saya katakan ideal. Pesantren beliau, dari ekonomi, IT, dakwah, sosial, budaya, jalan semua," ujar pria yang juga dikenal sebagai Panglima Santri.

Menurut dia, santri melek IT ini sangat penting sebab saat ini hampir semua cara kerja sudah berubah."Sains harus jadi kemajuan-kemajuan yang diraih santri sehingga sesuai perkembangan zaman," katanya.

Gus Muhaimin juga mengingatkan santri harus disiplin dengan ilmu yang dipilih pada bidang apapun."Alhamdulillah, saat ini santri-santri yang ada sudah tersebar di berbagai bidang," ujarnya.

Ia menyebut tanggal 22 Oktober yang saat ini diperingati sebagai Hari Santri Nasional merupakan tinta emas sejarah Indonesia."Karenanya harus bisa kita kawal dengan baik. Saya minta kader tak boleh berhenti, untuk merayakan Hari Santri," katanya.

Rois Syuriah PWNU Jateng Kiai Haji Ubaidillah Shodaqoh tak memungkiri hadirnya Undang-Undang Pesantren tidak lepas dari kerja besar PKB."Ini sebuah nikmat yang harus kita syukuri. Kita supportPKB untuk terus berjuang membawa warga NU dan nahdliyin dan bangsa Indonesia ini semakin berkah dan lebih baik," ujarnya.

Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori menambahkan kontribusi pesantren sejak prakemerdekaan, pascakemerdekaan hingga hari ini tidak diragukan."Saat muncul COVID-19, pesantren tetap eksis, bahkan jadi penyelamat pendidikan nasional, sebagai benteng akhlak generasi penerus bangsa," tegasnya.

Hadir dalam acara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus Ketua DPP PKB Bidang Eksekutif dan Legislatif Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid, Ketua FPKB DPRCucun Ahmad Syamsurijal, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Bendahara DPP Bambang SusantoKemudian, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PWNU Jateng KH M Muzammil, Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori, Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng H Syarif Abdillah, dan anggota Fraksi PKB DPRD.

 

Sumber : antara