Kamis 21 Oct 2021 05:48 WIB

Kemenperin Dorong Pemberdayaan Industri Halal Nasional

Kemenperin merencanakan Indonesia Halal Industry Awards 2021

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh melihat hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produk makanan abon ikan yang proses produksi secara bersih dan halal di Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/10/2021). Pemerintah telah menargetkan tiga sektor prioritas sebagai fokus industri halal yakni makanan dan minuman, fashion serta farmasi dan kosmetik sebagai upaya membangkitkan kembali sektor perindustrian dan UMKM yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh melihat hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produk makanan abon ikan yang proses produksi secara bersih dan halal di Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/10/2021). Pemerintah telah menargetkan tiga sektor prioritas sebagai fokus industri halal yakni makanan dan minuman, fashion serta farmasi dan kosmetik sebagai upaya membangkitkan kembali sektor perindustrian dan UMKM yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyadari, ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, baik secara global maupun nasional. Menilik potensi yang dimiliki, maka Indonesia seharusnya bukan cuma sebagai konsumen halal terbesar, namun sudah menjadi pusat produsen halal dunia.

“Maka mendukung terciptanya ekosistem untuk tumbuhnya ekonomi syariah dan industri halal nasional, dalam beberapa tahun ke depan, Kemenperin akan semakin intensif dan pro aktif dalam mendukung pemberdayaan industri halal nasional yang diwujudkan dalam beberapa program utama,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (20/10). Ia melanjutkan, beberapa program tersebut di antaranya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) industri, meliputi penyelia halal, auditor halal, dan SDM industri halal. 

Kemudian, kata dia, pembinaan proses produksi, termasuk jaringan informasi bahan baku dalam rantai pasok, peningkatan kualitas bahan baku, bantuan ketersediaan bahan baku, bimbingan produksi sesuai ketentuan halal, dan verifikasi bahan baku. Lalu, fasilitasi pembangunan infrastruktur industri halal, seperti Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Sertifikat Kompetensi Profesi SDM Halal, dan Laboratorium Uji Halal) dan pengembangan Kawasan Industri Halal.

"Berikutnya, publikasi dan promosi untuk mencari dan membuka peluang pasar domestik maupun luar negeri. Baik melalui kegiatan promosi, pelaksanaan business matching, juga kerja sama dalam negeri maupun internasional,” jelas Menperin.

Selain menggiatkan beragam program tersebut, Kemenperin pun merencanakan sebuah kegiatan guna memberikan apresiasi khusus kepada berbagai pihak dan pemangku kebijakan yang berperan aktif dalam pengembangan industri halal nasional melalui Indonesia Halal Industry Awards 2021 (IHIA). “Dalam mendukung penyelenggaraan Indonesia Halal Industry Awards 2021, Kemenperin melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan, baik dari lembaga pemerintah, non pemerintah, industri, asosiasi, organisasi kemasyarakatan, dan akademisi, mulai dari tahapan penyusunan kategori dan indikator penilaian; hingga penjurian dan penetapan pemenang nantinya,” tutur Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo melalui siaran pers, Rabu (20/10).

Hal itu, lanjutnya, demi memperkuat sinergi dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan halal. Salah satu tujuannya agar kegiatan Indonesia Halal Industry Awards 2021 tidak hanya dipandang sebagai milik Kemenperin, namun milik semua pihak.

Dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Indonesia Halal Industry Award 2021 serta Webinar Penguatan Ekosistem Pendukung Ekonomi Syariah untuk Akselerasi Pertumbuhan Industri Halal di Surabaya, Selasa lalu (19/10), Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin Juniadi Marki menyampaikan, kegiatan Indonesia Halal Industry Awards 2021 direncanakan menjadi agenda tahunan di Kemenperin. “Kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong semua pihak untuk lebih meningkatkan kinerja dan perannya dalam membangun industri halal nasional,” ujar dia.

Dalam IHIA 2021, terdapat tujuh kategori. Pertama, Best Halal Innovation yang diberikan kepada berbagai pihak yang melakukan inovasi di bidang halal, baik secara individu, kelompok, lembaga, maupun perusahaan industri.

Kedua, Best Social Impact Initiative yang diberikan kepada kelompok dan perusahaan yang berperan besar dalam pengembangan Industri Halal. Baik pada zona lokal, daerah, maupun nasional dengan mengalokasikan secara khusus penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Ketiga, Best Halal Supply Chain, diberikan kepada perusahaan industri yang secara konsisten mampu memastikan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang halal, thoyyib, dan mampu tertelusur. Keempat, penghargaan kategori Best Small Enterprise yang diberikan kepada perusahaan industri kategori kecil yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip Halal dalam menjalankan produksinya. 

Kelima, Best Halal Industrial Estate yang diberikan kepada perusahaan Kawasan Industri yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan Kawasan Industri Halal. Keenam, Best Export Expansion yang diberikan kepada perusahaan industri yang menunjukkan kinerja ekspor produk halal yang luar biasa. Terakhir atau ketujuh, Best Halal Financial Support yang diberikan kepada lembaga atau institusi keuangan yang memberikan dukungan terhadap tumbuhnya industri halal nasional.

Berbagai kategori yang ada dalam Indonesia Halal Industry Awards 2021 merupakan gambaran dari strategi guna mendukung visi ekonomi Syariah nasional yaitu menjadikan “Indonesia yang mandiri, makmur dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia," sebagaimana termaktub di Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024.

“Adapun empat strategi utama yang menjadi acuan para pemangku kepentingan yaitu penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan Syariah, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan penguatan ekonomi digital,” jelas Marki. Ia menambahkan, Kemenperin mengajak para tokoh pegiat industri halal meningkatkan silaturahim dan kolaborasi dalam pengembangan dan pemberdayaan industri halal nasional. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement