Kamis 21 Oct 2021 06:34 WIB

PGN Manfaatkan Terminal LNG Bontang Untuk Perkuat Bisnis

Meroketnya harga LNG dimanfaatkan perusahaan untuk memperkuat infrastruktur LNG

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berupaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan LNG, sehingga dapat meningkatkan kemampuan PGN di internasional sebagai Global LNG Player.
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berupaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan LNG, sehingga dapat meningkatkan kemampuan PGN di internasional sebagai Global LNG Player.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina bersinergi dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PTB) dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan bisnis LNG di lingkup Holding Migas.

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan saat ini harga LNG sedang meroket. Momen ini dimanfaatkan perusahaan dengan memperkuat infrastruktur dan logistik LNG. Terminal LNG Badak sebagai LNG Hub untuk suplai point pasokan LNG bagi proyek gasifikasi maupun regasifikasi Subholding Gas untuk proyek gasifikasi Kilang Pertamina, penugasan Kepmen 13, LNG Trading, LNG Bunkering, LNG Storage and Reloading, gasifikasi Smelter, Small Scale LNG Isotank dan Small Scale LNG dan proyek development lainnya.

"Sedangkan untuk regasifikasi LNG dilakukan untuk keperluan RDMP RU V Balikpapan dan industri di Kalimantan Timur, pemenuhan energi ramah lingkungan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dan pengembangan cold storage,” papar Haryo.

Kerjasama dengan PTB juga mencakup pelatihan dan pengembangan pekerja, serta technical services yang meliputi technical advisor, troubleshooting, dan repair. “PTB memiliki expertise dalam penyediaan studi, EPCC and O&M yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proyek LNG dalam lingkup Subholding Gas. Di sisi lain, adanya capacity building bidang LNG di Subholding Gas yang bisa dipenuhi dari expertise PT Badak. Kerjasama ini dijalankan berdasarkan kesepakatan komersial yang memberikan benefit bagi Pertamina Group serta nilai keekonomian proyek bagi masing-masing pihak,” ujar Haryo.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement