Rabu 20 Oct 2021 15:35 WIB

Hyundai Bangun Infrastruktur e-Learning di Balikpapan

Hyundai Engineering akan membangun infrastruktur pendidikan e-learning di Balikpapan.

Rahmad Masud, Walikota Balikpapan, Indonesia (kanan), Meity Ria, Manajer Proyek Good Neighbors Indonesia (kiri) mengambil foto kenang-kenangan pada
Foto: istimewa
Rahmad Masud, Walikota Balikpapan, Indonesia (kanan), Meity Ria, Manajer Proyek Good Neighbors Indonesia (kiri) mengambil foto kenang-kenangan pada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hyundai Engineering akan membangun infrastruktur pendidikan e-learning di Balikpapan, Indonesia, melalui program 'Hello E-Dream Project', sebuah proyek tiga tahun untuk meningkatkan lingkungan pendidikan setempat.

Hyundai Engineering mengumumkan telah menandatangani perjanjian antara Indonesia dan Korea untuk promosi proyek ini secara resmi pada 14 Oktober lalu.

Baca Juga

'Hello E-Dream Project' di Balikpapan, Indonesia, akan dilaksanakan melalui kerjasama dengan instansi pemerintah daerah dan LSM global perlindungan hak anak “Good Neighbors”. Program ini merupakan salah satu aktivitas primer Hyundai Engineering dalam memberikan kontribusi sosial di luar negeri. Program ini sangat berguna karena akan mendukung terwujudnya infrastruktur pendidikan e-learning yang praktis dan berkelanjutan, meningkat dari aktivitas-aktivitas sebelumnya yang lebih fokus pada kegiatan penunjang fisik seperti pembangunan baru, perluasan, dan renovasi sarana pendidikan.

Seiring dengan munculnya kebutuhan akan pendidikan e-learning akibat pandemi Covid-19, melalui kerjasama dengan instansi pemerintah daerah dari tahap awal pengembangan ‘New Hope School No.11', akan dimungkinkan untuk menyediakan infrastruktur pendidikan e-learning bagi 7.800 orang siswa, warga, guru, dan orang tua yang lebih sistematis dan terlokalisasi.

Pertama, Hyundai Engineering akan menyediakan program pelatihan yang sistematis tentang metode pendidikan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk 150 guru setempat, dan mendukung pengembangan konten program e-learning yang disesuaikan dengan kurikulum untuk dua mata pelajaran, yaitu bahasa dan matematika. Komite yang terdiri dari 15 guru akan dibentuk di setiap daerah untuk mengembangkan konten e-learning dan berbagi pengetahuan tentang metode pendidikan menggunakan TIK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement