Rabu 20 Oct 2021 06:38 WIB

Wapres Ajak NU Jaga Umat dari Aqidah Menyimpang dan Hoaks

Banyak sekali aqidah, cara berpikir dan penafsiran yang tidak sesuai dengan ajaran

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak Nahdlatul Ulama untuk selalu konsisten menjaga umat dari berbagai aqidah atau pemahaman yang menyimpang. Wapres mengatakan, saat ini banyak sekali aqidah, cara berpikir dan penafsiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya.

"Kita harus menjaga umat, karena banyak sekali aqidah-aqidah yang menyimpang, dari cara berpikir juga menyimpang, dari penafsiran yang menyimpang," ujar Wapres saat menghadiri secara virtual peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad yang digelar Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (19/10).

Wapres mengatakan, aqidah menyimpang itu tidak sesuai dengan paham NU yang berpikir moderat, tetapi dinamis dan juga berjalan dengan manhaj atau kaidah yang digariskan oleh pendiri NU. Wapres mengatakan, sekarang ini banyak ajaran yang berpikir terlalu ekstrem yakni terlalu tekstualis dan hanya berpegang pada teks teks saja. Selain itu juga, ada ajaran yang berpikir sebaliknya yakni terlalu liberal.

"Oleh Imam Al-Qarafi disebut sebagai kesesatan, dan tidak memahami apa yang dimaksud oleh para ulama terdahulu. tetapi ada juga berpaham sangat liberal, atau bahasa yang biasa disebut, ada yang kebablasan, ada juga yang terlalu sangat rigit," kata Wapres.

Selain itu, Wapres juga meminta peran NU untuk menjaga umat dari berbagai informasi atau berita yang menyesatkan. Ini karena adanya kemajuan teknologi informasi yang luar biasa sehingga berbagai informasi antara yang benar dan keliru menjadi tersamarkan.

"Ini orang menyebutnya sebagai era postruth yaitu era dimana kebenaran tersamarkan atau bahasa yang populer sekarang berkeliarannya hoaks, berita bohong," kata Wapres.

Ia menilai kondisi sangat berbahaya untuk umat apabila tidak teliti dan selektif di dalam menerima informasi tersebut. Karena itu, ia berharap NU dapat menjaga umat daripada upaya provokasi, banjir informasi yang tidak bisa dideteksi secara pasti, mana yang fakta dan mana yang opini

"Ini sangat berbahaya bisa memecah belah umat, bangsa apabila kita tidak menjaga umat dari informasi informasi yang hoaks, dan ini bukan hal yang mudah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement