Rabu 20 Oct 2021 06:20 WIB

Ahli Kulit Sarankan Kurangi Garam pada Menu Sarapan

Menu sarapan yang terlampau asin bisa menyebabkan kulit cepat menua.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Menu sarapan yang terlampau asin bisa menyebabkan kulit cepat menua.
Foto: Pxhere
Menu sarapan yang terlampau asin bisa menyebabkan kulit cepat menua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, sarapan yang sehat biasanya diterapkan dengan menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat atau gula, seperti sereal atau kue-kue. Namun, menurut ahli kulit, salah satu makanan sarapan yang populer dan tampaknya sehat ternyata bisa menyebabkan kulit menua sebelum waktunya, salah satunya mengandung banyak garam.

“Natrium (garam) bisa meningkatkan peradangan dan juga menyebabkan retensi air yang dapat membuat kulit Anda bengkak dan terlihat tua," kata Paar Kulit Paul Jarrod Frank dilansir SheFinds, Rabu (20/10).

Baca Juga

Frank mengatakan, terlalu banyak maka garam dapat membuat kulit dehidrasi, sehingga membuatnya kurang mampu memperbaiki diri dari kerusakan dan memperburuk munculnya bintik hitam dan kerutan. Garam bahkan dapat mempercepat proses penuaan pada kulit.

Orak-arik telur biasanya menjadi menu sarapan bagi sebagian orang. Telur sarat dengan protein, zat besi, vitamin D, dan mineral, ditambah lagi rendah lemak dan karbohidrat. Banyak orang memilih untuk membuat telur orak-arik di pagi hari karena sangat sederhana dan cepat disiapkan. 

Namun, telur orak-arik sering membutuhkan bumbu dalam jumlah besar untuk dinikmati, yang mana dapat merusak rutinitas perawatan kulit. Orak-arik telur menjadi tidak sehat ketika menaruh banyak garam pada telur yang memungkinkan memberikan tanda-tanda penuaan pada kulit.

Frank menyarankan, sebaiknya perhatikan baik-baik dalam memasak telur orak-arik yang seharusnya sehat tetapi menjadi tidak karena banyak ditambahkan natrium. Jika menambahkan banyak bumbu asin, seperti keju atau bacon, ditambah membumbui makanan dengan garam ekstra, hal ini sangat mungkin merusak kulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement