Selasa 19 Oct 2021 17:28 WIB

Joe Biden Pimpin Penghormatan Terakhir untuk Colin Powell

Biden puji Powell sebagai patriot dengan martabat tinggi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Bendera negara Amerika Serikat berkibar setengah tiang di Washington Monument sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang mantan Menlu AS, Colin Powell, Selasa (19/10).
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Bendera negara Amerika Serikat berkibar setengah tiang di Washington Monument sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang mantan Menlu AS, Colin Powell, Selasa (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) Colin Powell tutup usia akibat komplikasi Covid-19 di usianya ke-84, Senin (18/10) waktu Amerika. Penghormatan terakhir kemudian mengalir untuk sosok negarawan dan berpengaruh bagi politik AS itu.

Memimpin pujian dari AS dan di seluruh dunia, Presiden AS Joe Biden memuji Powell sebagai seorang teman baik dan patriot dengan kehormatan dan martabat yang tidak tertandingi. Biden mengungkapkan penghormatan itu atas nama dirinya dan ibu negara, Jill Biden.

Baca Juga

"Sebagai senator, saya bekerja sama dengannya ketika dia menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Ketua Gabungan Kepala Staf, dan sebagai Sekretaris Negara. Selama bertahun-tahun kami bekerja bersama bahkan dalam ketidaksepakatan, Colin selalu menjadi seseorang yang memberi Anda yang terbaik dan memperlakukan Anda dengan hormat," ujar Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, seperti dikutip laman The Guardian, Selasa (19/10).

Biden melanjutkan, bahwa Powell mewujudkan cita-cita tertinggi prajurit dan diplomat. Menurut Biden, Powell terus berkomitmen untuk kekuatan dan keamanan bangsa di atas segalanya.

"Setelah berperang, dia mengerti lebih baik daripada siapapun bahwa kekuatan militer saja tidak cukup untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran kita. Dari pandangannya yang terdepan tentang sejarah, menasihati presiden dan membentuk kebijakan negara kita, Colin memimpin dengan komitmen pribadinya terhadap nilai-nilai demokrasi yang membuat negara kita kuat," ujar Biden.

Biden melanjutkan dengan berbicara tentang tonggak sejarah Powell sebagai menteri luar negeri kulit hitam AS pertama. "Setelah berulang kali melanggar batasan rasial, membuka jalan bagi orang lain untuk mengikuti layanan Pemerintah Federal, Colin berkomitmen sepanjang hidupnya untuk berinvestasi pada generasi kepemimpinan berikutnya," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan dunia telah kehilangan pemimpin luar biasa dan orang hebat dalam diri Powell. Blinken menambahkan bahwa Powell telah dicintai di departemen luar negeri karena dia telah mempercayai pejabat dan memberdayakan mereka. "Dia tidak peduli dengan formalitas atau hierarki, dia ingin mendengar dari semua orang," katanya.

Blinken meramalkan bahwa ide-ide pendahulunya akan dipelajari oleh para pemikir diplomatik dan militer di masa depan. Wakil presiden AS, Kamala Harris juga turut memberikan penghormatan terhadap Powell.

WAnita pertama dan wakil presiden AS kulit hitam dan Asia Selatan pertama itu mengatakan, bahwa Powell adalah sosok orang Amerika yang luar biasa yang melayani dengan bermartabat dan elegan. Dia memuji Powell sebagai inspirasi, sebagai pria kulit hitam pertama di AS yang naik ke posisi tinggi yang dicapai. Dia juga mengatakan dia sangat mendukung Biden.

Menteri pertahanan AS, Lloyd Austin, juga memberikan tanggapan yang berapi-api atas kematian Powell, saat melakukan perjalanan di Tbilisi, Georgia. Berbicara kepada wartawan dia berkata, "Saya merasa seolah-olah saya memiliki lubang di hati saya pagi ini."

Selain itu, banyak dari pejabat Amerika yang turut memberikan penghormatan terhadap Powell mulai dari mantan pejabat sampai pejabat yang masih menduduki kursi pemerintahan AS dan pejabat dari negara lain termasuk mantan perdana Inggris Tony Blair. Powell wafat meninggalkan seorang istri, dan tiga orang anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement