Selasa 19 Oct 2021 16:52 WIB

Siswa & Guru Positif Covid, Pemkot Bandung tak Tutup Sekolah

Sebanyak 14 siswa dan guru positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan menutup sekolah pascaditemukan 14 siswa dan guru positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. Mereka adalah siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan terdapat mekanisme dan aturan apabila ditemukan kasus Covid-19 di kalangan guru dan para siswa. Namun yang pasti dilakukan jika terdapat kasus adalah penanganan harus cepat.

"Tidak seperti itu (penutupan sekolah), yang penting cepat dalam penanganan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (19/10). Ia menegaskan penanganan terhadap siswa atau guru yang terpapar Covid-19 mengacu kepada buku pedoman termasuk tindakan yang harus dilakukan.

"Sesuai dengan buku pedoman," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 14 orang yang terdiri dari siswa dan guru pada jenjang SD, SMP dan SMA yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes PCR secara acak sejak Jumat (15/10) kemarin. Total 1.512 orang siswa dan guru telah dites PCR hingga Senin (18/10) malam.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengatakan telah melakukan pengambilan spesimen terhadap siswa dan guru sebanyak 1.512 orang. Dari total tersebut terdapat 348 spesimen yang hasilnya sudah keluar sedangkan sisanya belum.

"Hasilnya dari 348 ada yang positif 14 (orang), ini tersebar di beberapa sekolah. Satu sekolah ada satu orang, dua orang ada tiga orang gak ada yang tertumpuk, guru dan murid," ujarnya.

Ia tidak merinci berapa jumlah siswa yang terpapar dan guru yang terpapar termasuk sekolah-sekolahnya. Rosye menyebutkan sekolah-sekolah tersebut merupakan kewenangan dari Dinas Pendidikan (Disdik).

Pihaknya sendiri menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan tracing, testing dan treatment kepada kontak erat. Mereka yang positif Covid-19 tidak bergejala.

"Bagaimana tindak lanjut, kita tidak total tapi lokus sekolah mana yang ada seperti biasa yang positif lakukan tracing testing dan kontak erat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement