Selasa 19 Oct 2021 13:53 WIB

Presiden Ekuador Tetapkan Keadaan Darurat Terkait Kekerasan

Lasso memerintahkan polisi dan militer turun ke jalan atasi narkoba.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Ekuador Guillermo Lasso.
Foto: AP/Dolores Ochoa
Presiden terpilih Ekuador Guillermo Lasso.

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Presiden Ekuador Guillermo Lasso telah mengumumkan keadaan darurat di tengah lonjakan kekerasan terkait narkoba. Lasso memerintahkan polisi dan militer turun ke jalan.

"Angkatan bersenjata dan polisi kami akan mengerahkan kekuatan di jalan-jalan, karena kami menetapkan keadaan darurat di seluruh wilayah nasional," kata Lasso, dilansir Aljazirah, Selasa (19/10).

Baca Juga

Lasso mengatakan bahwa, perdagangan narkoba telah menjadi musuh nasional. Dia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir Ekuador telah berubah dari negara penyelundup narkoba menjadi negara yang mengonsumsi narkoba.

Sebelumnya pada Senin (18/10), Lasso menunjuk seorang menteri pertahanan baru.  Dalam beberapa bulan terakhir, Ekuador menghadapi kekerasan mematikan di sejumlah penjara. Hal ini mendorong Lasso mengumumkan keadaan darurat dalam sistem penjara, dan mengerahkan pasukan untuk mengamankan penjara serta mencegah kerusuhan.

Pada September, setidaknya 116 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka di Penitenciaria del Litoral di provinsi Guayas, dalam pecahnya kekerasan penjara paling mematikan dalam sejarah negara itu. Sejauh ini pada 2021, sekitar 200 narapidana telah tewas dalam kekerasan di penjara Ekuador.

Penjara telah menjadi medan pertempuran bagi ribuan tahanan yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko. Pada tahun lalu, lebih dari 100 tahanan tewas dalam kekerasan di penjara. Beberapa diantaranya tewas secara tragis dengan kepala yang dipenggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement