REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B Laiskodat menginginkan agar pada 2028 provinsi berbasis kepulauan itu menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika NTT menjadi tuan rumah, maka sejumlah atlet sudah harus disiapkan mulai sekarang sehingga kelak bisa berprestasi.
"Kami mau itu 2028 PON ada di NTT. Artinya NTT jadi tuan rumah PON," kata Viktor di hadapan belasan atlet dan pelatih PON XX Papua saat menerima kedatangan kontingen PON XX Papua Provinsi NTT di Aula El Tari Kupang, Senin (18/1).
Menurut orang nomor satu di NTT itu, jika NTT menjadi tuan rumah, maka tak boleh ada permainan kotor atau curang dalam setiap pertandingan. "Jadi kami harus siapkan atletnya dari sekarang. Kami tidak mau main curang untuk dapat emas," ujar Viktor.
Gubernur NTT ini mengatakan bahwa dirinya paling membenci daerah yang main curang untuk mendapatkan medali. Karena itu dirinya tak ingin hal itu terjadi di NTT.
"Itu artinya mempermalukan diri sendiri, karena sudah kalah tetapi main curang untuk dapat medali," tambah politisi Nasdem itu.
Ia pun mengatakan bahwa berapapun medali yang diperoleh tuan rumah, jika dia tidak fair maka pasti akan menjadi bahan omongan. Karena itu ia memastikan NTT tidak akan seperti itu.
Sementara itu Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan, sudah pasti nanti NTT akan menjadi tuan rumah pada tahun 2028 karena tema PON-nya adalah lebih pada nasionalisme. "Kali ini di Papua di Merauke, kemudian nanti ke Sabang di Aceh, lalu akan Sangir Talaut di Sulawesi Utara, dan Rote di NTT," ujar dia.
Oleh karena itu, lanjut Josef, nantinya pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan venue dan perlengkapan lainnya dari jauh-jauh hari. Selain itu, para atlet akan disiapkan mulai saat ini sehingga matang dan siap bertanding saat NTT menjadi tuan rumah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
