Senin 18 Oct 2021 21:05 WIB

BUMN Keroyokan Garap Sirkuit Mandalika

Ini satu-satunya sirkuit yang tidak ada APBD apalagi APBN.

Foto udara tikungan ke-10 lintasan Mandalika International Street Circuit saat matahari terbit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.
Foto: ANTARA/AHMAD SUBAIDI
Foto udara tikungan ke-10 lintasan Mandalika International Street Circuit saat matahari terbit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh CITRA LISTYA RINI

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) keroyokan dalam menggarap proyek Mandalika International Street Circuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk kesekian kali sinergi BUMN membuahkan hasil positif.

Baca Juga

Adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) selaku pemilik Sirkuit Mandalika, sedangkan anak usaha ITDC, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang mengurusi kontrak ajang balapan di Sirkuit Mandalika bersama Dorna Sports.

Kepala Divisi Operasional Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Dyan Dilato mengatakan, Sirkuit Mandalika dibangun dengan dana komersial dari ITDC. Ia memastikan tidak ada bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ini satu-satunya sirkuit yang tidak ada APBD apalagi APBN, murni komersial dari ITDC. Jadi, yang membangun Sirkuit Mandalika itu ITDC, sedangkan MGPA yang punya kontrak dengan Dorna Sports,"  kata Dyan saat dijumpai di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu.

Dyan menjelaskan, kontribusi BUMN di Sirkuit Mandalika terlihat dari fasilitas kredit sindikasi yang dikucurkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kepada ITDC sebesar Rp 550 miliar.

Himbara memberikan fasilitas kredit sindikasi berupa kredit investasi pembangunan pembangunan jalan kawasan khusus (JKK) atau street

circuit dengan limit Rp 400 miliar, kredit modal kerja untuk persiapan penyelenggaraan World Superbike (WSBK) dan MotoGP dengan limit mencapai Rp 150 miliar, serta fasilitas non cash loan atau SBLC dengan limit hingga 14,6 juta euro.

"Jadi, yang membiayai (Sirkuit Mandalika) ini adalah BUMN semuanya. Kreditnya dari Himbara, para direksi sejumlah bank tersebut sudah mengetahui prospek ke depan Sirkuit Mandalika, bagaimana bisnis ini sangat menjanjikan dan memiliki multiplier effect ke berbagai sektor," ujar Dyan.

Selain Himbara, Dyan mengatakan, sejumlah BUMN Karya tepatnya PT Wijaya Karya (Tbk) Persero, PT PP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga ikut bersinergi membangun konstruksi Sirkuit Mandalika.

Baca juga : PLN Jamin Listrik tanpa Kedip Selama Balapan di Mandalika

Sebagai contoh, Wika menggarap infrastruktur fisik dasar senilai Rp 395 miliar yang telah tuntas dikerjakan kepada ITDC. Infrastruktur dasar pendukung Sirkuit Mandalika ini di antaranya grand work circuit, ground environment, badan jalan sikruit, area paddock, serta akses penghubung dan jaringan air dan listrik, dibiayai seluruhnya oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Tak hanya BUMN karya, PT Pertamina (Persero) juga bersinergi dengan ITDC di Sirkuit Mandalika. Pertamina resmi menjadi sponsor utama di  sirkuit sepanjang 4,31 kilometer (km) itu.

Berdasarkan pengamatan langsung Republika di Sirkuit Mandalika, plang besar bertuliskan Pertamina terpampang di sekitar lintasan balapan. Sirkuit yang memiliki 17 tikungan itu resmi bernama Pertamina Mandalika International Street Circuit.

photo
Sirkuit Mandalika di NTB. - (REPUBLIKA/Citra Listyarini)

 

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengapresiasi sinergi dan komitmen solid BUMN di Sirkuit Mandalika. Ia berharap keberadaan Mandalika International Street Circuit dan penyelenggaraan event balapan kelas dunia seperti WSBK dan MotoGP akan mampu membangkitkan pariwisata Indonesia, khususnya NTB, di

tengah-tengah pandemi.

Abdulbar juga berharap perekonomian masyarakat bisa terdorong melalui penyerapan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal sebagai official merchandise MotoGP dan WSBK yang bernilai ekonomis tinggi. Kurang lebih ada 70 UMKM di NTB yang dilibatkan.

Adalah Yulia Pottery, salah satu UMKM yang bergerak di sektor gerabah, yang menjadi pemasok official merchandise MotoGP di Sirkuit Mandalika. Pemilik Yulia Pottery, Amran mengatakan, ia dan para perajin gerabah di tempatnya sudah menyiapkan merchandise khusus untuk balapan MotoGP berupa miniatur lintasan sirkuit hingga motor balap yang ditunggangi pembalap.

Baca juga : PP Selesaikan Pembangunan Sirkuit Mandalika Berstandar FIM

Amran membocorkan harga merchandise yang dijual cukup terjangkau, mulai dari Rp 40 ribu per item. Sayangnya, ia belum bisa memastikan berapa banyak merchandise resmi MotoGP yang akan diproduksi.

Sirkuit Mandalika akan menggelar ajang balapan WSBK pada 19-21 November 2021. Kembalinya seri WSBK ke Indonesia, sejak terakhir kali menjadi tuan rumah pada 1994-1997, tentunya sangat ditunggu oleh para pengemar yang memiliki basis kuat di Tanah Air. Sirkuit Mandalika juga

masuk kalender resmi seri balapan MotoGP pada Maret 2022.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement