Ahad 17 Oct 2021 11:05 WIB

Sholat Jumat di Masjid Kashmir Kembali Ditangguhkan

Pihak berwenang telah mengunci gerbang utama masjid dan dijaga tentara.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Sholat Jumat di Masjid Kashmir Kembali Ditangguhkan. Seorang Muslim Kashmir berwudhu di Masjid Jamia, Kashmir di Srinagar.
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Sholat Jumat di Masjid Kashmir Kembali Ditangguhkan. Seorang Muslim Kashmir berwudhu di Masjid Jamia, Kashmir di Srinagar.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pengelola Masjid Anjuman Awqaf Jamia, Kashmir mengumumkan sholat Jumat kembali ditangguhkan menyusul saran dari pemerintah yang membatasi pertemuan hingga 25 orang. Sholat Jumat akan dilakukan setelah mendapat sinyal hijau dari administrasi.

Saksi mata mengatakan sholat tidak dilakukan karena pihak berwenang telah mengunci gerbang utama masjid dengan personel angkatan bersenjata dikerahkan di depannya. Pengelola menyesalkan sholat di tempat ibadah terbesar di Kashmir itu tidak diizinkan meski jamaah sudah mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, pengelola masjid mengatakan, ketika karyawan membuka gerbang masjid, personel polisi memaksa mereka menutup semua gerbang dan tidak ada namazi (jamaah) yang diizinkan di dalam masjid untuk sholat Jumat.

"Sekelompok besar namazi, termasuk wanita, yang berkumpul di luar masjid memprotes apa yang mereka sebut sebagai langkah otoriter dan menuntut agar mereka diizinkan masuk ke dalam masjid untuk sholat, tetapi tidak berhasil," bunyi pernyataan itu.

Sebelumnya, tempat suci dan masjid ditutup karena meningkatnya kasus Covid-19 di desa itu. Masyarakat menuduh kebijakan ganda yang diambil oleh pemerintah membingungkan karena di satu sisi telah menutup tempat ibadah dan belum membuka kembali institusi pendidikan.

Di sisi lain, resor wisata dibuka dan administrasi dan partai politik dibuka, mengadakan fungsi, turnamen olahraga dan acara lainnya.

“Jika Anda pergi ke resor wisata mana pun pada hari kerja atau akhir pekan, Anda akan melihat sebagian besar orang berkeliaran tanpa mengikuti pedoman Covid apa pun,” kata salah satu jamaah, dilansir di Iqna.ir, Sabtu (16/10).

Berbagai parpol telah meminta segera dibukanya semua tempat ibadah termasuk Dargah Hazratbal dan Masjid Jamia Srinagar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement