Ahad 17 Oct 2021 06:05 WIB

Kisah Jacobo Direkrut Kartel Jadi Pembunuh Saat Masih Bocah

Setelah dianggap tak berguna, Kartel mengeksekusi mati Jacobo, tapi ia selamat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Meksiko (ilustrasi)
Meksiko (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Jacobo dibesarkan di negara bagian Jalisco, Meksiko barat, rumah bagi kartel narkoba Generasi Baru Jalisco. Tidak pernah nyaman di sekolah, dia memiliki masa kecil yang kejam. Pada satu momen ibunya memegang tangannya di atas api setelah dia diduga mendorong teman sekelasnya.

Sekarang Jacobo sudah berusia 17 tahun dan ia mengaku tidak melakukan dorongan tersebut. Namun pada usia 12 tahun, dia telah direkrut untuk melakukan pembunuhan pertamanya untuk kartel.

Baca Juga

"Mereka berkeliling mencari anak-anak yang berada di jalanan dan membutuhkan uang. Pada usia 12 tahun, saya menjadi semacam pembunuh bayaran," ujar Jacobo mengenang masa-masa awalnya.

Jacobo menceritakan kisahnya kepada Reinserta, sebuah kelompok nirlaba Meksiko yang merahasiakan nama lengkap para pemuda karena semuanya di bawah umur. Dia ditahan di fasilitas untuk pelanggar usia muda dan sebagian besar takut akan pembalasan oleh geng.

"Seorang tetangga bertanya kepada saya, 'Apakah Anda ingin mendapatkan uang?'" ujar Jacobo.

Tumbuh dalam keluarga yang minim penghasilan, jawabannya jelas. "Saya bilang iya. Siapa yang tidak menginginkan uang?" katanya.

Tapi uang 1.500 dolar AS yang anak laki-laki itu peroleh tidak bertahan lama. Dia mengambil kebiasaan mengonsumsi sabu, sebagian untuk menenangkan efek psikologis dari apa yang sudah dilakukan.

Pada pertengahan remaja, Jacobo menyiksa anggota kartel saingan kelompoknya untuk mendapatkan informasi. Dia pun harus membunuh mereka dan memotong tubuh atau melarutkannya dalam asam.

Tindakan itu adalah pekerjaan terakhirnya yang membuatnya masuk tahanan. Kartel memerintahkan dia untuk melakukan pembunuhan di depan umum, dengan banyak saksi.

Polisi datang mencarinya dan tentu saja dia bersembunyi. Kartel menghubunginya untuk mengatakan ingin mengganti tempat persembunyiannya, hanya saja itu jebakan.

Sudah tidak lagi berguna, seperti banyak pengedar narkoba tingkat jalanan, pengintai, dan pembunuh bayaran, kartel ingin menyingkirkannya.

“Ketika saya datang ke tempat pertemuan, mereka mulai menembak saya,” kata Jacobo, yang nama belakangnya dirahasiakan karena usianya.

Jacobo menceritakan ditembak di kepala, di punggung, di perut. Dia dibiarkan mati dan entah bagaimana secara ajaib selamat. Sekarang menjalani hukuman pelanggar muda empat tahun karena pembunuhan.

Undang-undang Meksiko mengizinkan hukuman antara tiga dan lima tahun untuk sebagian besar pelanggar muda. Artinya hampir semua tahanan dapat keluar sebelum mereka berusia 21 tahun.

Reinserta bekerja untuk mencegah kaum muda direkrut oleh kartel narkoba. Kelompok ini menemukan cara untuk merehabilitasi mereka jika sudah terlanjur masuk ke dalamnya.

Peneliti untuk Reinserta, Marina Flores, mengatakan penelitiannya menunjukkan beberapa mitos umum tentang anak-anak di kartel narkoba tidak benar. Geng jalanan bukan jalan untuk kejahatan terorganisir, justru keluar atau meninggalkan sekolah faktor utamanya

Kartel di Meksiko secara langsung merekrut anak-anak segera setelah mereka meninggalkan sekolah. "Kami menemukan bahwa begitu mereka dikeluarkan dari sekolah, mereka segera melakukan kejahatan terorganisir," ujar Flores.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement