Ahad 17 Oct 2021 00:56 WIB

Polres Ciamis Selidiki 11 Siswa Tewas Saat Susur Sungai

Penyelidikan untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur kelalaian.

Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono, menjelaskan kronologi peristiwa susur sungai yang mengakibatkan 11 siswa MTs di Ciamis meninggal dunia, Sabtu (16/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono, menjelaskan kronologi peristiwa susur sungai yang mengakibatkan 11 siswa MTs di Ciamis meninggal dunia, Sabtu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kepolisian Resor Ciamis terus menyelidiki lebih lanjut terkait tewasnya 11 siswa Mts Harapan Baru Ciamis yang terbawa arus Sungai Cileueur, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, saat kegiatan Pramuka. Penyelidikan untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur kelalaian.

"Entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana yang pasti kami akan profesional dalam melakukan pemeriksaan ini, kami juga proporsional," kata Kepala Kepolisian Resor Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono saat jumpa pers di Ciamis, Sabtu (16/10).

Baca Juga

Ia menuturkan kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara yang dijadikan lokasi dilaksanakannya kegiatan susuri Sungai Cileueur di Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10). Hasil pemeriksaan di lapangan, kata dia, kedalaman sungai saat siswa menyeberang hanya 70 cm.

Namun, di titik lain tempat ditemukannya siswa meninggal dunia kedalamannya sekitar 2 meter. Kepolisian, juga sudah memeriksa empat orang saksi yang berada di lokasi kejadian.

Sementara pemeriksaan terhadap pihak sekolah belum dilakukan karena masih berduka. "Kami melakukan pemeriksaan baru empat (orang)," kata Kapolres.

Ia mengungkapkan, hasil olah tempat kejadian perkara tidak menemukan adanya peralatan atau kelengkapan alat keselamatan untuk menyeberangi sungai seperti tali dan pelampung. Kapolres menyayangkan adanya insiden itu yang sebenarnya bisa dilakukan pencegahan agar tidak ada korban jiwa saat kegiatan menyusuri sungai.

"Kami akan menelusuri kenapa hal ini bisa sampai terjadi, kenapa hal ini tidak bisa dicegah pada saat itu, di mana saat itu ada beberapa hal yang bisa dicegah," katanya.

Ia menyampaikan peserta saat menyeberangi sungai itu hanya bergandengan tangan, dan kondisi batu di sungai tersebut licin. Terkait adanya kelalaian dalam kegiatan Pramuka itu, Kapolres mengatakan masih didalami, karena pada dasarnya tidak ada siapa pun yang mengharapkan musibah itu terjadi.

"Tidak ada yang mengharapkan ini terjadi, tidak siapa pun ini terjadi entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana," katanya.

Sebelumnya, 150 siswa Mts Harapan Baru Ciamis mengikuti kegiatan Pramuka di luar lingkungan sekolah salah satu kegiatannya menyusuri sungai. Dalam kegiatan itu, dilaporkan 21 siswa-siswi terbawa hanyut arus sungai, sebanyak 10 orang selamat dan 11 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement