Sabtu 16 Oct 2021 20:34 WIB

Dukung PTM, Kwarnas Pramuka Dorong Perluasan Vaksinasi

Pramuka akan membentuk satgas penanggulangan pandemi dari pusat hingga ranting.

Anggota Gerakan Pramuka mengikuti apel (ilustrasi).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Anggota Gerakan Pramuka mengikuti apel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Pramuka, Bachtiar Utomo mendorong perluasan vaksinasi demi menyukseskan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Mayor Jendral TNI itu mengingatkan agar PTM terbatas tetap dilakukan dengan mengutamakan keamanan.

"Gerakan Pramuka mempunyai Satya dan Dharma yang menjadi pegangan dan panduan pramuka, di dalamnya disebutkan bahwa semua anggota pramuka harus siap membantu orang lain sekaligus mampu pula menjadi teladan bagi masyarakat. Di lingkungan Gerakan Pramuka segera dibentuk satuan tugas penanggulangan Covid-19," kata Bachtiar dalam keterangan, Sabtu (16/10).

Dia mengatakan, satgas yang dibentuk di Kwartir Nasional Pramuka diikuti pula oleh pembentukan satuan serupa di tingkat daerah, cabang hingga ranting. Menurut dia, ada dua gerakan penting atas arahan presiden, yaitu agar pramuka disiplin dan patuh pada protokol kesehatan sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Kedua, gerakan kepedulian nasional, yaitu agar gerakan pramuka peduli dan menaruh simpati dan empati kepada sesama, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19," katanya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional Gerakan Pramuka, Joko Mursitho mengatakan, sudah ada contoh kegiatan tatap muka yang aman di Gerakan Pramuka. Menurutnya, Pramuka mempunya modal untuk ikut terlibat dalam penanggulangan pandemi.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi adalah cara untuk membentuk kekebalan kelompok di masyarakat. Vaksinasi memungkinkan tubuh membangun imun sehingga tubuh lebih siap jika terinfeksi virus.

"Karena itu, perlu perluasan vaksinasi agar kegiatan PTM terbatas bisa aman. Vaksinasi menjadi salah satu upaya pokok untuk menanggulangi pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini," katanya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Soedjatmiko menekankan, pemakaian masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan. Dia mengingatkan, virus hanya butuh beberapa detik untuk masuk ke tubuh.

Sementara, vaksinasi aman untuk semua orang berusia di atas 12 tahun. Untuk anak-anak, vaksin yang dapat dipakai adalah Sinovac dan Pfizer karena sudah ada hasil uji klinisnya. Sementara, bagi orang berusia di atas 18 tahun dapat menggunakan vaksin apa pun yang tersedia.

"Jangan tunda vaksinasi. Banyak yang membahas soal vaksin ternyata belum divaksin. Karena dia takut. Padahal, vaksin aman," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement