Sabtu 16 Oct 2021 14:13 WIB

Jelang 2024, Golkar Harus Tingkatkan Political Marketing

Di zaman medsos Golkar perlu beradaptasi dengan cerdik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Bendera Partai Golkar
Foto: Foto Pandega / Republika
Bendera Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra menilai bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai besar di Indonesia yang memiliki basis suara yang besar. Namun untuk berjaya di pemilihan umum (Pemilu) 2024, partai berlambang pohon beringin itu perlu meningkatkan aspek political marketing.

"Harus ditingkatkan political marketing apalagi di zaman medsos seperti ini, apa saja harus dipasarkan, political marketing-nya harus mantap," ujar Azyumardi dalam sebuah webinar, Sabtu (16/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, partai politik harus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dalam mempromosikan visi-misi dan merebut hati suara pemilih. Apalagi ia melihat, teknologi informasi akan memiliki peranan penting jelang Pemilu 2024. "Mungkin tidak perlu buzzer, mungkin influencer kali ya bisa diperlukan," ujar Azyumardi.

Political marketing yang baik, kata Azyumardi, telah digunakan Partai Golkar ketika dipimpin oleh Akbar Tanjung. Saat itu pemberitaan tentang partai yang didominasi warna kuning itu sangat masif, karena suatu masalah.

Namun, hal tersebut justru berdampak positif bagi Partai Golkar yang keluar sebagai pemenang Pemilu 2004 dengan perolehan suara sebesar 21,58 persen. Kecerdasan para pengurus saat itulah yang dapat memanfaatkan masifnya pemberitaan, menjadi ajang untuk mempromosikan partai.

"Tadi udah dikeluarkan oleh Bang Akbar (Tanjung), dihujat-dihujat, tapi kemudian Golkar muncul dengan paradigma baru lima. Paradigma baru itu juga pendekatannya, pendekatan politik baru dan kemudian orientasi pasar politik berjangkauan luas political marketing," ujar Azyumardi.

Ia menjelaskan bahwa Partai Golkar tetap menjadi salah satu parpol besar di Indonesia dengan basis pemilih yang besar. Partai berlambang pohon beringin itu juga disebutnya salah satu partai modern dibandingkan partai-partai lain.

Partai Golkar, kata Azyumardi, juga masih merupakan partai yang lebih banyak mengandung teknokrasi terkait pengembangan politik dan pengembangan Indonesia. Salah satu partai dengan jaringan sosial-politik yang luas.

"Mereka bisa mencapai kejayaan pada 2004 berkat pendekatan politik reformatif, pendekatan politik baru, dan orientasi pasar politik berjangkauan luas," ujar Azyumardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement