Sabtu 16 Oct 2021 13:05 WIB

Klaster Senam Terjadi karena Ketidakjujuran Warga

Warga yang jujur bisa menghindari munculnya klaster baru.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Sebanyak 15 kasus positif yang ditemukan dari klaster senam di Bantul, DIY.
Foto: Pixabay
Sebanyak 15 kasus positif yang ditemukan dari klaster senam di Bantul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Warga yang termasuk dalam kontak erat dari kasus positif Covid-19 diminta untuk jujur menyampaikan kondisi kesehatannya. Hal ini dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menyusul ditemukannya klaster senam di Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, DIY.

Pasalnya, Joko menyebut, kasus awal dari klaster ini ditemukan dari peserta senam yang merupakan kontak erat dari kasus positif. Namun, yang bersangkutan tidak menjalani isolasi saat masuk dalam kriteria kontak erat.

Baca Juga

Berkaca dari kasus pertama dari klaster ini, warga diminta untuk jujur jika masuk dalam kriteria kontak erat. Sehingga, penyebaran Covid-19 dapat diketahui sejak dini dan tidak semakin meluas.

"Jujur terhadap kondisi kesehatan pribadi, tidak perlu takut atau malu jika memang terpapar (Covid-19)," kata Joko kepada Republika dalam pesan tertulisnya, Jumat (15/10) malam.

Ia juga meminta warga yang kontak erat maupun positif Covid-19 untuk taat dalam menjalankan aturan isolasi atau karantina. Selain itu, Joko juga menekankan agar warga tetap waspada pada penyebaran Covid-19 walaupun saat ini tambahan kasus harian menunjukkan tren penurunan.

"Tetap waspada dan patuh menjalankan protokol kesehatan," ujar Joko.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Tarsisius Glory menyebut, pihaknya masih terus melakukan pengembangan terhadap klaster senam ini. Setidaknya, sudah 15 kasus positif yang ditemukan dari klaster tersebut.

"Sejak pademi kita tidak kendor tentang tracing dan testing, begitu dapat notif ada pasien positif kita pasti akan turun lapangan (untuk pengembangan) ada tidaknya kontak eratnya," kata Glory.

Ia juga meminta agar masyarakat aktif menyampaikan kepada puskesmas maupun satgas Covid-19 jika memiliki gejala ataupun masuk dalam kriteria kontak erat. Sebab, kata Glory, diperlukan kolaborasi semua pihak termasuk masyarakat dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Itu membantu kami, bukan malah menutup-nutupi. Butuh kolaborasi semuanya dan puskesmas tidak akan kendor sampai semuanya nanti benar-benar pandemi sudah selesai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement