Sabtu 16 Oct 2021 11:50 WIB

BRI Insurance Terapkan Aspek Keberlanjutan

BRI Insurance meraih dua penghargaan pada ajang TJSL & CSR Award 2021.

Rep: Novita Intan / Red: Satria K Yudha
CEO BRI Insurance Fankar Umran
Foto: Dok BRI Insurance
CEO BRI Insurance Fankar Umran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) mendukung penerapan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu salah satunya dilakukan dengan penerapan green operation yang memperhatikan aspek environment (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola) atau ESG. 

CEO BRI Insurance Fankar Umran mengatakan, perusahaan ingin memberikan manfaat lebih bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. “Ini menjadi salah satu motivasi kami terus konsisten dalam memaksimalkan green operation dengan memperhatikan aspek-aspek ESG untuk mencapai SDGs, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” kata Fankar dalam keterangan resmi, Jumat (15/10).

Menurut Fankar, penerapaan green operation juga memberikan manfaat bagi perusahaan. BRINS dapat menghemat biaya operasional hingga lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini. 

Dia menambahkan, BRINS melakukan berbagai inisiatif ramah lingkungan, di antaranya dengan meluncurkan produk greensurance serta program-program CSR untuk membantu masyarakat dan lingkungan. 

Fankar mengatakan, komitmen tersebut membuat BRINS berhasil menorehkan dua penghargaan TJSL & CSR Award 2021 yang merujuk pada Permen BUMN PER05/MBU/04/2021 tentang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kategori corporate “TJSL Award Pilar Lingkungan”. Pada puncak acara CEO BRI Insurance, Fankar Umran juga dinobatkan sebagai ‘The Leader of TJSL Initiative” pada CEO Category.

Penilaian TJSL & CSR Award 2021 terdiri atas empat pilar SDG’s, yakni pilar sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola, serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Selain itu, terdapat enam aspek pendukung, yaitu terkait kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan serta dokumen pelengkap. 

“Nilai tambah dalam penilaian diberikan kepada perusahaan yang telah mengukur tingkat efektivitas program TJSL menggunakan parameter social return on investment (SROI),” ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement