Sabtu 16 Oct 2021 04:10 WIB

Maulid Nabi: Rahib yang Akui Tanda Kenabian Muhammad SAW

Tanda-tanda kenabian Muhammad SAW diakui banyak kalangan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Tanda-tanda kenabian Muhammad SAW diakui banyak kalangan. Kaligrafi Muhammad SAW. Ilustrasi
Foto: .
Tanda-tanda kenabian Muhammad SAW diakui banyak kalangan. Kaligrafi Muhammad SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setelah ditinggal sang ibunda Aminah dan Kakek Abdul Muthalib, pengasuhan Muhammad SAW dipegang Abu Thalib. Sekalipun dia bukan yang tertua dan terkaya (miskin) di antara saudara-saudaranya, namun Abu Thalib yang mau mengasuh Muhammad telah Yatim Piatu itu. 

"Saudara tertua adalah Harith, tapi dia tidak seberapa mampu. Sebaliknya Abbas yang mampu, tapi dia kikir sekali dengan hartanya," tulis Husen Heikal dalam bukunya Sejarah Muhammad.  

Baca Juga

Abu Thalib  itu dia hanya memegang urusan siqaya (pengairan) tanpa mengurus rifada (makanan). Sekalipun dalam kemiskinannya itu, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan terhormat di kalangan Quraisy.  

Dan tidak pula mengherankan kalau Abdul Muthalib  menyerahkan asuhan Muhammad kemudian kepada Abu Thalib. 

 

Abu Thalib  mencintai kemenakannya itu sama seperti Abdul Muthalib  juga. "Karena kecintaannya itu dia mendahulukan kemenakan daripada anak-anaknya sendiri," katanya. 

Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, itulah yang lebih menarik hati pamannya. 

Pernah pada suatu ketika ia akan pergi ke Syam membawa dagangan, ketika itu usia Muhammad baru 12 tahun mengingat sulitnya perjalanan menyeberangi padang pasir, tak terpikirkan olehnya akan membawa Muhammad. 

Akan tetapi Muhammad yang dengan ikhlas menyatakan akan menemani pamannya itu, itu juga yang menghilangkan sikap ragu-ragu dalam hati Abu Thalib. Anak itu lalu turut serta dalam rombongan kafilah, hingga sampai di Bushra di sebelah selatan Syam. 

Dalam buku-buku riwayat hidup Muhammad diceritakan, bahwa dalam perjalanan inilah dia bertemu dengan rahib Bahira, dan bahwa rahib itu telah melihat tanda-tanda kenabian padanya sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen.  

Sebagian sumber menceritakan, bahwa rahib itu menasehatkan keluarganya supaya jangan terlampau dalam memasuki daerah Syam, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadap dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement