Jumat 15 Oct 2021 19:14 WIB

Indonesia Berpotensi Jadi Basis Produksi Motor Listrik

Industri motor listrik bisa mendorong lahirnya industri komponen.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang mahasiswa Universitas Budi Luhur mengendarai motor listrik BL-SEVO1 di Mataram, NTB, Sabtu (2/10/2021). Universitas Budi Luhur berhasil melakukan test ride dan test riset motor listrik Budi Luhur - Sport Electric Vehicle 01 (BL-SEV01) karya dosen dan mahasiswa serta memecahkan rekor motor listrik pertama karya anak bangsa yang touring sejauh 1.340 km dari Jakarta menuju Mandalika Lombok.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Seorang mahasiswa Universitas Budi Luhur mengendarai motor listrik BL-SEVO1 di Mataram, NTB, Sabtu (2/10/2021). Universitas Budi Luhur berhasil melakukan test ride dan test riset motor listrik Budi Luhur - Sport Electric Vehicle 01 (BL-SEV01) karya dosen dan mahasiswa serta memecahkan rekor motor listrik pertama karya anak bangsa yang touring sejauh 1.340 km dari Jakarta menuju Mandalika Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasaran dan produksi kendaraan listrik di Indonesia terus di dorong. Sebab, Indonesia memiliki potensi pasar dan potensi untuk jadi basis produksi kendaraan listrik.

Hal ini dibuktikan oleh sejumlah brand mobil yang mulai menggarap pasar kendaraan listrik di Indonesia. Perlahan, industri sepeda motor pun mulai mengambil ancang-ancang untuk berperan dalam menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga

Potensi soal motor listrik pun mendorong Universitas Budi Luhur (UBL) memperkenalkan motor listrik dengan nama BL-SEV01 atau singkatan dari Budi Luhur-Sport Electric Vehicle 01. Bahkan, motor konsep ini telah diuji performa dan ketahananya di Sirkuit Sentul dan diuji dalam perjalanan dari Jakarta menuju Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Pusat Studi Kendaraan Listrik UBL, Sujono mengatakan, kehadiran BL-SEV01 ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi pemain utama dalam pasar motor listrik. "Kita memiliki potensi pasar dan memiliki potensi untuk memproduksi motor listrik yang 100 persen buatan Indonesia," kata Sujono kepada Republika.co.id saat dijumpai usai perayaan Welcoming Back BL-SEV01 di UBL, Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia mengungkap, BL-SEV01 saat ini masih mengandalkan impor untuk beberapa komponen seperti baterai, dinamo dan controller. Tapi, setelah memahami kebutuhan ketiga komponen itu untuk motor listrik, ia menilai, Indonesia sebenarnya mampu untuk memproduksi seluruh komponen tersebut.

"Indonesia memiliki sumber daya dan kemampuan dalam memproduksi baterai, dinamo dan controller. Hanya saja, proses produksi itu memang harus memperhatikan skala ekonomi," ujarnya.

Artinya, jika memang nantinya potensi pasar motor listrik bisa digarap dengan optimal, maka hal ini akan mendorong tumbuhnya industri baterai, dinamo dan controller untuk motor listrik.

Ia mencontohkan, sebenarnya saat ini sudah terdapat produsen dinamo atau motor listrik di Indonesia. Hanya saja, dinamo itu hadir dalam skala yang digunakan untuk kebutuhan industri karena permintaan dinamo untuk industri cukup banyak.

Dari sini, terlihat bahwa jika nantinya permintaan dinamo untuk sepeda motor listrik mulai meningkat, maka produsen itu bisa mulai melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar sepeda motor listrik.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement