REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perguruan Tinggi merupakan tempat untuk menyelami ilmu pengetahuan lebih dalam dan spesifik dibandingkan dengan bangku sekolah. Sehingga, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terasa istimewa bagi semua orang.
Menurut Wakil Rektor Non Akademik sekaligus penanggung jawab kegiatan Pengenalan Kampus ARS University, Maxsy Ari, tuntutan dunia usaha dan industri serta kemajuan teknologi membuat perguruan tinggi harus mampu membekali para mahasiswanya bukan hanya dengan pengetahuan. Namun, juga peningkatan kemampuan membaca peluang, sehingga siap berkompetisi.
"Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari proses penerimaan mahasiswa baru. Makanya, kami menggelar Program pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) tahun 2021 bernama orientARS – orientasi mahasiswa ARS," ujar Maxsy Ari kepada wartawan, Jumat (15/10)
Menurut dia, ARS University menyadari betul bahwa proses penerimaan mahasiswa baru menjadi hal yang penting untuk dapat memfilterasi mahasiswa/I terpilih. Karena, dalam tahapan penerimaan mahasiswa baru adanya proses seleksi berupa ujian saringan masuk yang harus dilewati oleh para calon mahasiswa baru selain administratif.
"Dan ini merupakan tahun kedua dimana ada pengalaman yang berbeda dalam proses penerimaan mahasiswa baru, karena masih dihadapkan dengan kondisi pandemi yang belum berakhir," katanya.
Namun, hal tersebut tidak membuat semangat para calon mahasiswa baru padam. Karena, memanfaatkan teknologi bukan hal yang sulit untuk dapat memilih perguruan tinggi dan mendaftar sebagai mahasiswa baru.
"Kami menggelar OrientARS, untuk menyambut seluruh mahasiswa pada tahun ajaran baru ARS University," katanya.
Maxsy Ari menjelaskan, di ARS University itu tidak ada istilah ospek, melainkan kami memiliki kegiatan lain yang kami sebut PKKMB OrienARS. PKKMB OrientARS 2021, kata dia, adalah kegiatan pengenalan kampus dan webinar yang memang sengaja di design sebagai bentuk penyambutan kepada seluruh mahasiswa baru.
"Karena mereka secara resmi sudah menjadi bagian dari keluarga besar ARS University," katanya.
Maxsi mengatakan, orientARS ini diselenggarakan selama dua hari yaitu tangggal 7-8 Oktober 2021 secara daring melalui zoom meeting mengingat masih terkendala pandemi sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan secara offline.
"Kegitan hari pertama diisi dengan penandatanganan kerjasama antara ARS University dengan Archipelago Incubator," katanya.
Kerja sama ini, kata dia, meliputi program pengembangan digital talent dan pengembangan ekosistem startup. Dari pihak ARS University diwakili oleh Rektor ARS University Prof Dr Purwadhi, M.Pd dan dari pihak Archipelago Incubator diwakili oleh Ferie Budiansyah selaku Program Director Archipelago Incubator.
Pada PKKMB OrientARS hari pertama juga, kata dia, diadakan webinar menarik bagi mahasiswa baru yang sebagian besar termasuk kedalam generasi milenial. Webinar ini menghadirkan narasumber Annisa Dyah Setyowati selaku Strategic International Partnership Manager Traveloka dan Lukman Benjamin selaku CEO & Co-Founder of Cretivox.
Sedangkan di hari kedua tak kalah menarik webinar menghadirkan Gede Naryana selaku Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, yang dilanjutkan dengan pengenalan masing-masing Fakultas dan Program Studi oleh para Dekan dan Kaprodi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
