Jumat 15 Oct 2021 15:27 WIB

September 2021, Impor Barang Konsumsi Naik 59,6 Persen

Peningkatan tajam impor konsumsi didominasi oleh impor vaksin dari China.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Petugas menggunakan alat berat menurunkan envirotainer yang berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (6/9). Nilai impor barang konsumsi sepanjang September 2021 mencapai 1,79 miliar dolar AS, didominasi oleh impor vaksin dari China.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas menggunakan alat berat menurunkan envirotainer yang berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (6/9). Nilai impor barang konsumsi sepanjang September 2021 mencapai 1,79 miliar dolar AS, didominasi oleh impor vaksin dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai impor barang konsumsi sepanjang September 2021 mencapai 1,79 miliar dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat angka tersebut turun 5,28 persen dari bulan sebelumnya (month to month/mtm) namun melonjak 59,66 persen dibanding September 2020 (year on year/yoy).

Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan, peningkatan tajam impor konsumsi didominasi oleh impor vaksin dari China yang meningkat 3.100 persen disusul kenaikan impor daging kerbau dari India yang juga meningkat 57,9 persen.

Baca Juga

"Kenaikan impor selanjutnya yakni dari impor bahan obat-obatan yang secara yoy juga naik sebesar 73,94 persen. Asalnya dari Jerman, Jepang, dan India," kata Margo dalam konferensi pers, Jumat (15/10).

Meski mengalami peningkatan tajam, porsi impor barang konsumsi terhadap total nilai impor nasional sepanjang September 2021 hanya 11,02 persen atau yang terkecil.

Nilai impor masih didominasi oleh bahan baku penolong sebesar 12,09 miliar dolar AS atau 74,51 persen. Kemudian impor barang modal yang nilainya sebesar 2,35 miliar dolar AS atau 14,47 persen dari total impor.

Sebagai informasi, BPS mencatat total nilai impor sepanjang bulan lalu sebesar 16,23 miliar dolar AS. Angka itu mengalami penurunan 2,67 persen dari posisi Agustus 2021. Namun, jika dibanding bulan yang sama tahun masih mencatat kenaikan 40,31 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement