Jumat 15 Oct 2021 15:14 WIB

Objek Wisata di Pangandaran Sosialisasikan PeduliLindungi

Ke depan wisatawan akan wajib pakai PeduliLindungi dan sudah divaksin

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu (13/10). Desa Selasari terpilih menjadi 50 desa wisata terbaik 2021 se-Indonesia.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu (13/10). Desa Selasari terpilih menjadi 50 desa wisata terbaik 2021 se-Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Penggunaan aplikasi PeduliLindungi mulai diterapkan di objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran. Namun, saat ini penggunaan aplikasi itu masih dalam tahap sosialisasi.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, sejak awal pekan ini seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) telah diminta untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi, termasuk di objek wisata. Berdasarkan Surat Edaran Bupati Pangandaran, setiap orang yang ingin masuk ke perkantoran, hotel, dan objek wisata, wajib melakukan skrinning melalui aplikasi PeduliLindungi. 

"Walaupun mungkin di tahap awal ini masih proses uji coba dan sosialisasi, jadi belum sepenuhnya. Tapi sudah mulai berjalan awal bulan ini," kata dia, saat dihubungi Republika, Jumat (15/10).

Suheryana menambahkan, pihaknya juga mulai melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di objek wisata. Dalam masa sosialisasi itu, ia menambahkan, kemungkinan akan ada satu-dua orang yang lolos. "Efektifnya mungkin dalam beberapa pekan ke depan. Karena kan perlu waktu untuk membiasakan," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, saat ini penggunaan aplikasi PeduliLindungi mulai disosialisasikan di objek wisata. Dalam beberapa pekan ke depan, setiap objek wisata harus sudah menggunakan aplikasi itu untuk menjaring wisatawan yang datang."Ke depan wisatawan akan wajib pakai PeduliLindungi dan sudah divaksin," kata dia.

Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Bangi, mengatakan, saat ini penggunaan aplikasi PeduliLindungi baru efektif diberlakukan di beberapa tempat, seperti kantor sekretariat daerah (setda) dan rumah dinas bupati. Sementara tempat-tempat lainnya, masih dalam tahap uji coba. "Untuk tempat wisata misalnya, kan perlu dukungan dari stakeholder. Masih dalam tahap sosialisasi sekarang," kata dia.

Namun, ia menekankan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk skrinning pengunjung yang datang bersifat wajib. Ditargetkan, bulan depan seluruh tempat atau fasilitas umum di Kabupaten Pangandaran sudah efektif menggunakan aplikasi PeduliLindungi. "Kita kasih waktu satu bulan ini untuk sosialisasi. Itu akan berlaku di seluruh tempat wisata, termasuk perkantoran dan perbankan," kata dia.

Bangi menambahkan, apabila penggunaan aplikasi itu sudah efektif, Satpol PP tetap akan melakukan pengawasan di lapangan. Ia mencontohkan, di setiap objek wisata juga akan ditempatkan personel untuk memastikan setiap wisatawan yang masuk telah melakukan skrining melalui aplikasi PeduliLindungi. 

Nantinya, setiap wisatawan yang masuk akan diketahui statusnya. Wisatawan yang belum divaksin, tidak diperbolehkan masuk ke objek wisata. "Aturan di Inmendagri juga jelas, yang boleh wisata yang sudah vaksin," kata dia.

Bangi mengatakan, saat ini proses skrining kepada wisatawan masih dilakukan secara manual. Artinya, petugas memeriksa sertifikat vaksinasi wisatawan secara acak. Tidak seluruh wisatawan dapat diperiksa.

Namun, menurut dia, rata-rata yang wisatawan diperiksa oleh petugas sudah memiliki sertifikat vaksinasi. "Mereka rata-rata sudah sadar, kalau mau berwisata itu harus sudah vaksinasi," kata dia.

Selain melakukan pemeriksaan di pintu masuk objek wisata, Bangi mengatakan, petugas di lapangan juga terus melakukan woro-woro, mengingatkan wisatawan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dengan begitu, diharapkan aktivitas pariwisata di Pangandaran tetap berjalan aman. "Sejauh ini, aktivitas wisata masih kondusif. Yang memantau juga bukan kita saja, ada dari polisi dan provinsi yang ikut mengawasi," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement